Wednesday 30 January 2008

Kenali Lebih Jauh Infeksi Telinga

Penting bagi ibu untuk mengetahui apa yang terjadi bila si kecil menderita infeksi telinga. Semakin cepat dikenali gejalanya, semakin cepat sembuhnya.
Infeksi telinga biasa terjadi pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini bukanlah penyakit yang sulit disembuhkan asalkan cepat terdeteksi. Berikut berbagai fakta seputar infeksi yang juga dikenal sebagai congekan.
Sekitar 80% anak batita memiliki risiko tinggi terpapar infeksi telinga, minimal satu kali. Penyakit ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus, misalnya virus flu. Penyebab lainnya dalah bakteri dalam air yang bisa masuk ke telinga saat si kecil berenang atau sedang keramas.
Infeksi telinga lebih umum terjadi pada bayi dan anak-anak ketimbang orang dewasa. Salah satu penyebabnya adalah stamina yang belum sempurna, didukung pula dengan saluran telinga yang pendek sehingga bakteri lebih mudah mencapai gendang telinga. Jika infeksi sampai menyebar ke bagian telinga yang halus, akan timbul radang telinga dan itu terasa sakit sekali.
Tipe infeksi telinga yang sering terjadi adalah otitis media, yaitu infeksi yang terjadi di telinga bagian tengah. Infeksi telinga jenis ini membuat produksi cairan telinga menjadi bertambah banyak sehingga menekan gendang telinga sampai membengkak dan akhirnya meradang. Akibatnya si kecil akan merasa telinganya sakit dan badannya demam. Bila didiamkan, produksi cairan telinga akan semakin hebat hingga bisa menyebabkan gendang telinga pecah. Dari gendang telinga yang pecah itu keluarlah cairan kental yang lebih dikenal dengan congek. Gendang telinga yang berlubang itu akan sembuh sendiri, tapi sebaiknya si kecil Anda bawa ke dokter untuk diperiksa secara berkala.
Untuk mengurangi rasa sakitnya, Anda bisa memberi si kecil paracetamol, sesuai dosis yang dianjurkan. Selain mengurangi rasa sakit, paracetamol juga bisa mengatasi demam yang diakibatkan infeksi telinga. Jika rasa sakitnya tidak kunjung hilang dalam satu atau dua hari, segera bawa ke dokter supaya telinga si kecil bisa diperiksa dengan otoskop (instrumen untuk memeriksa bagian dalam telinga).
Banyak dokter yang yakin bahwa untuk mengobati infeksi telinga tidak diperlukan antibiotik. Sebagian besar kasus infeksi ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa komplikasi lebih lanjut. Menurut ahli kesehatan dari M&B Inggris, Dr. Philipa Ridley, memang kadang-kadang antibiotik diberikan karena dapat memberikan reaksi paling cepat dalam mengatasi gejala infeksi telinga. Namun kini dokter semakin berhati-hati karena dikhawatirkan antibiotik sudah tidak mempan menghalau bakteri. Jika terpaksa bayi Anda harus diberi antibiotik, pastikan obat diminum sampai habis. Mengapa demikian? Antibiotik selalu membunuh bakteri yang paling lemah dulu. Jadi jika Anda menghentikan pengobatan di tengah jalan, bakteri yang paling kuat kemungkinan besar masih hidup. Akibatnya, bakteri jadi semakin kebal terhadap antibiotik.
Risiko terpapar penyakit infeksi telinga semakin kecil seiring dengan perkembangan si kecil. Otitis media adalah penyakit yang sering menyerang anak usia balita dan biasanya akan menghilang begitu si kecil masuk sekolah dasar. Jika terjadi gangguan pendengaran akibat infeksi, biasanya gangguan tersebut akan hilang bersamaan dengan sembuhnya infeksi. “Tapi karena perkembangan kemampuan berbicara sangat tergantung dari pendengaran maka sebaiknya orangtua waspada dan siap menghadapi kesulitan yang mungkin timbul,” kata Dr. Philipa Ridley.
7. Apakah infeksi telinga dapat menimbulkan gangguan pendengaran?
Menurut Dr. Philipa Ridley, kadang-kadang, saat mengalami infeksi, telinga bagian tengah dipenuhi oleh cairan kental yang menyebabkan pendengaran si kecil terganggu. Di sini kita mengenalnya dengan istilah congek. Congek ini akan hilang sendiri, namun jika gangguan pendengarannya masih berlanjut sampai berminggu-minggu, kemampuan berbicara si kecil juga akan ikut terganggu. Terutama jika congek ini kemudian timbul lagi berulang-ulang. Untuk mengenali gejala gangguan yang semakin parah, berikut tanda-tandanya:
Anak Anda kemungkinan besar akan memperhatikan wajah Anda dengan seksama, untuk mencoba membaca gerak bibir Anda.
Dia lebih suka melihat televisi dari jarak dekat dengan volume suara dipasang keras-keras.
Jika Anda berbicara dari ruangan lain, si kecil tidak menyahut atau menengok.
Si kecil tampak kurang perhatian dan sulit berkonsentrasi

Aku Sudah Disunat!

Pada usia berapa sebaiknya si kecil disunat?
Tergantung Anda melihatnya dari sisi agama atau medis. Lain halnya bila si kecil harus segera disunat karena tidak bisa pipis!
Untuk Apa Sunat?
Sunat adalah operasi kecil untuk mengangkat frenulum (kulit yang menutupi kepala penis). Tujuannya agar glans atau kepala penis beserta lehernya tetap bersih. Proses penyunatan dikatakan sukses bila kepala penis tidak lagi tertutup frenulum
.
Keputusan untuk melakukan penyunatan dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Di Indonesia, umumnya faktor agama memegang peranan paling besar, selain juga karena faktor kesehatan dan budaya.
Pilih Cara Lama atau Baru?
Jika Anda sudah memutuskan untuk menyunat si kecil, maka Anda perlu memikirkan teknik penyunatan seperti apa yang akan Anda pilih: konvensional, atau modern? Cara konvensional adalah operasi dengan melakukan pemotongan dan penjahitan pada ujung kepala penis, sedangkan cara modern adalah dengan laser.
Masing-masing cara pasti punya kelebihan dan kekurangan sendiri. Cara konvensional biasanya akan mengeluarkan darah lebih banyak pada saat operasi dan sembuhnya pun relatif lebih lama, yaitu sekitar dua minggu. Sedangkan sunat dengan menggunakan laser lebih cepat proses operasinya, yaitu sekitar 20-40 menit. Darah yang dikeluarkan juga relatif sedikit, pada beberapa kasus malah hampir tidak keluar darah sama sekali.
Dilihat dari seberapa besar frenulum yang dipotong, ada tiga jenis circumsisi yaitu tight circumsision, moderat circumsision, dan loose circumsision. Namun sebaiknya penyunatan tetap menyisakan sebagian dari frenulum, karena bagian tersebut merupakan bagian yang sensitif pada penis. Jika frenulum dipotong sampai habis ada risiko nanti setelah dewasa anak laki-laki Anda jadi tidak bisa merasakan rangsangan seksual. Tentunya Anda tidak menginginkan itu sampai terjadi, kan?
Gangguan Pada Penis
Umumnya anak laki-laki disunat pada usia antara 8-11 tahun, yaitu ketika tekstur frenulum masih cukup lembek untuk dipotong. Jika dilihat dari sisi agama Islam pun, disebutkan bahwa anak laki-laki yang sehat sebaiknya disunat setelah melewati masa akil balik. Jadi kira-kira sekitar usia 10 tahun.
Fimosis adalah keadaan yang ditimbulkan karena faktor bawaan atau karena peradangan berulang yang terjadi pada kulit depan penis. Anak yang terkena fimosis umumnya menunjukkan gejala sulit buang air kecil, bahkan ia sampai harus mengejan saat melakukannya. Akibat saluran yang kurang lancar, bagian belakang kepala penis pun menggembung. Hal ini yang membuat si kecil merasa sakit saat hendak pipis. Fimosis bisa terjadi pada setiap satu dari 20 anak laki-laki.
Bius Lokal atau Total?
“Pada bayi, bius total tidak bisa dilakukan pada anak usia di bawah tiga bulan, karena fungsi hatinya belum bekerja sempurna,” kata Dr. Karina, seorang dokter bedah dari sebuah rumah sakit di Jakarta. “Bius total sebetulnya relatif aman diaplikasikan pada anak-anak usia tiga bulan ke atas, dengan catatan semua fungsi organ tubuhnya bekerja dengan baik,”kata dokter yang juga ibu dari dua anak, yang keduanya juga sudah disunat. “Risiko bius total pada anak-anak sama saja dengan orang dewasa. Yang penting orang tersebut harus sehat total, baik anak-anak maupun orang dewasa,” tambahnya.
Cara Perawatan
Cara perawatan setelah sunat sangat menentukan lama tidaknya proses penyembuhan. Menurut Dr. H. Otwin, sebaiknya setelah disunat penis jangan terlalu banyak terkena air. “Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan. Terutama karena anak yang baru disunat pasti pipisnya ke mana-mana,” kata dokter Otwin.
Sebetulnya sunat dengan cara apa pun proses penyembuhannya bisa cepat, paling hanya dua atau tiga hari saja. Namun semuanya kembali lagi pada cara perawatan Anda pada si kecil. “Selain memperhatikan cara perawatan, sebaiknya berikan juga anak Anda makanan yang bergizi. Jangan ada pantang. Semakin baik gizi yang dikonsumsinya, maka luka bekas sunat si kecil juga akan semakin cepat sembuh,” tambah Dr. Otw
in.

Menyusui : Makin Lama, Justru Makin Baik!

Menyusui memang lebih baik daripada memberikan susu formula. Di beberapa tempat di dunia, sebagian besar kaum ibu berhenti menyusui saat anak-anak mereka berusia dua sampai enam bulan, atau jika sudah mulai makan makanan padat. Namun ada juga yang masih menyusui bayinya walaupun sudah berusia di atas enam bulan. Berdasarkan penelitian, semakin lama seorang bayi mengonsumsi ASI, maka semakin sehat kondisi fisiknya, karena ASI mengandung antibodi khusus yang tidak terdapat dalam makanan lain. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mencanangkan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sampai dua tahun.
Lebih Lama, Lebih Sehat
Penelitian membuktikan bahwa ASI sangat baik diberikan untuk bayi, khususnya pada beberapa hari sampai beberapa bulan pertama kehidupannya, karena ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan membantu perkembangan sel-sel otaknya. Colostrum, zat dalam ASI yang diproduksi payudara Anda pada masa awal menyusui, kaya akan bahan-bahan yang melindungi bayi Anda dari infeksi saluran pencernaan, pernapasan, dan saluran kemih. Antibodi ini tetap melindungi si kecil bahkan sampai ia mulai makan makanan padat pertama.
Masih banyak keunggulan lain yang didapat dengan memberikan ASI dalam waktu yang lebih lama. Sebuah penelitian di Australia membuktikan, bahwa bayi yang diberi ASI sampai usia lebih dari empat bulan mempunyai kekebalan terhadap penyakit asthma. Sementara itu, bayi yang diberi ASI sampai usia sekitar enam bulan cenderung terhindar dari gangguan infeksi saluran pernapasan. Bayi yang diberi ASI sampai usia batita juga mempunyai kekebalan yang lebih tinggi terhadap alergi. Walaupun nanti batita Anda juga mendapatkan banyak nutrisi dari makanan padat yang mulai dikonsumsinya, ASI masih menjadi sumber utama pasokan kalori, vitamin, dan enzim-enzim yang berguna bagi kekebalan tubuhnya. Bayi yang masih diberi ASI sampai usia batita juga tidak mudah sakit dibandingkan teman-temannya yang tidak mendapat ASI.
Dari segi psikologis, memberi ASI sampai si kecil beranjak batita juga semakin menguatkan ikatan kasih antara ia dengan Anda. Ini baik bagi perkembangan sisi emosionalnya.
Keuntungan bagi Anda jika memberikan ASI pada si kecil, adalah Anda dapat terhindar dari resiko kanker payudara pada masa premenopause, kanker indung telur, anemia, dan osteoporosis. Anda yang menyusui selama dua tahun mempunyai kesempatan lebih besar terhindar dari kanker payudara daripada Anda yang menyusui hanya selama enam bulan. Memberikan ASI selama lebih dari 12 bulan juga dapat mempercepat proses penyembuhan saat si kecil sakit, dan membantunya tidur lebih nyaman di malam hari.
Mengapa Berhenti Menyusui?
Beberapa alasan kaum ibu untuk berhenti menyusui biasanya adalah karena semakin berkurangnya produksi ASI mereka, atau mereka merasa bahwa bayi mereka tidak mau lagi diberi ASI. Ada juga yang berhenti karena sibuk bekerja di kantor sehingga tidak punya banyak waktu untuk menyusui, atau merasa sudah waktunya menyapih si kecil. Banyak pula yang memandang aneh jika ada seorang ibu yang menyusui bayinya sampai usia batita. Sebenarnya semua alasan ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan dukungan bagi ibu tentang pemberian ASI. Jika menurut Anda ASI adalah yang terbaik bagi si kecil dan Anda merasa nyaman untuk tetap memberikannya, kenapa tidak?
Bagi sebagian orang, menyusui sudah cukup sampai bayi berusia empat atau enam bulan saja. Mereka beranggapan, selama empat atau enam bulan itu, bayi sudah mendapat cukup nutrisi, sehingga makin lama makin sedikit kamu ibu yang menyusui bayinya sampai lebih dari 12 bulan.
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Berhenti?
Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang lama pemberian ASI membuat banyak ibu beranggapan bahwa sudah saatnya menyapih si kecil saat usianya 12 bulan. Padahal, pada usia itu, bayi Anda akan menyusu dalam waktu yang relatif lebih singkat daripada ketika usianya masih di bawah 12 bulan. Ini tentu tidak merepotkan Anda, bukan?
Selain itu, Anda juga dapat mengkombinasikan ASI dengan makanan padat yang mulai Anda berikan pada si kecil. Ini akan menambah asupan nutrisi bagi kesehatan bayi Anda, di mana ASI adalah salah satu langkah awal bagi Anda memperkenalkan makanan padat pada si kecil.
Jangan pernah memaksa bayi Anda untuk berhenti menyusu, atau buru-buru menyapihnya hanya karena orang lain beranggapan si kecil sudah terlalu besar untuk disusui. Jika Anda masih merasa nyaman menyusui si kecil, dan ia pun tampak masih sangat menikmati ASI yang Anda berikan, maka teruskanlah. Akan lebih baik jika Anda menghentikan pemberian ASI saat si kecil sudah benar-benar siap untuk itu. Pada umumnya, bayi belum akan berhenti menyusu jika usianya masih di bawah satu tahun.

Imunisasi IPD, Apa Manfaatnya?

Written by IKA ASRIYANI
Thursday, 05 July 2007
IPD (Invasive Pneumoccocal Disease), merupakan sekelompok penyakit ganas yang disebabkan kuman Streptococcus pneumoniae (pneumokokus). “Dari 90 tipe kuman pneumokokus, ada 10 tipe yang ganas dan menyerang anak-anak,” kata Dr. Alan Roland Tumbelaka, Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dalam acara media edukasi bertema Cegah Penyakit Pneumokokus, Pembunuh Utama Bayi dan Balita yang diadakan bulan Februari 2007 lalu.
Penyakit apa saja yang disebabkannya?
Kuman pneumokokus menyerang organ-organ vital di dalam tubuh, seperti:
Dalam otak, sehingga menyebabkan radang selaput otak (meningitis).
Paru-paru, sehingga menyebabkan radang paru (pneumonia).
Aliran darah, sehingga menyebabkan infeksi darah (sepsis) dan kegagalan seluruh organ tubuh.
Telinga bagian tengah sehingga menyebabkan radang telinga bagian tengah (otitis media akut).
Apa Bedanya Dengan HiB?
Mengingat HiB juga menyebabkan meningitis dan pneumonia, lalu apa beda IPD dan HiB? “Yang beda adalah kumannya,” kata Dr. Alan. “Hib disebabkan oleh kuman Haemophilus Influensa B - yang mana tidak ada hubungannya sama sekali dengan flu - sementara IPD disebabkan oleh kuman pneumokokus. Jadi meski si kecil Anda sudah mendapatkan imunisasi Hib, risiko terkena meningitis dan radang paru masih bisa terjadi bila ia belum mendapatkan vaksin IPD. Meningitis yang disebabkan pneumokokus, lebih ‘jahat’ daripada yang disebabkan oleh Hib.”
Apa Gejalanya?
Meningitis pada bayi, gejalanya: Demam, rewel/gelisah, susah makan, terus-menerus menangis, lemah, intensitas interaksi berkurang. Pada balita, gejalanya: Demam, kejang tengkuk, sakit kepala, mual, bingung/disorientasi.
Pneumonia, tidak terlihat tandanya pada bayi. Pada balita, mungkin tidak tampak gejala gangguan pada pernapasan. Dalam banyak kasus, hanya muncul dalam bentuk demam atau napas yang cepat. Gejala dapat termasuk batuk, lelah/tidak enak badan, demam, sakit di dada, menggigil, sesak napas, sakit di perut dengan atau tanpa muntah.
Sepsis, bisa diketahui jika kulit anak Anda terasa dingin, lembap, nadi berdetak lemah, kecepatan denyut jantung tidak normal, pernapasan sangat cepat, hipotensi, oliguria, perubahan status mental.
Bacteremia, gejalanya sangat bervariasi, termasuk: Menggigil, panas, rewel, kemerahan pada kulit dan bintik merah, kulit terasa panas atau seperti terbakar.
Bagaimana cara kuman ini menyebar?
Kuman ini dapat berpindah secara mudah melalui udara dan percikan ludah, terutama di kondisi keramaian seperti hunian yang padat dan tempat penitipan anak (TPA) atau playgroup. Saat pergantian cuaca dan musim hujan kuman ini juga menyebar dengan cepat. Kuman yang sudah masuk ke dalam darah akan membuat kondisi semakin berbahaya.
Apakah imunisasi IPD aman bagi bayi dan anak-anak?
Vaksin anti kuman Streptococcus pneumoniae disebut Pneumococcal 7 valent conjugated vaccine (PCV7), yang memberikan solusi dalam pencegahan penyakit akibat kuman pneumokokus. Vaksin ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk zat anti (antibodi) yang berfungsi mengenali dan sekaligus membunuh kuman pneumokokus.
Pada studi klinis, reaksi umum dari imunisasi IPD yang paling banyak dilaporkan adalah demam ringan (>38 derajat Celcius), rewel, mengantuk (drowsiness), tidak bisa tidur, berkurangnya nafsu makan, muntah, diare dan kemerahan (rash) pada kulit. Reaksi ini umum ditimbulkan oleh semua jenis vaksin. Dokter sangat menganjurkan agar setelah melakukan imunisasi (apapun), Anda tidak langsung pulang dan menunggu 15 menit untuk mengetahui apakah ada reaksi vaksin.
Berapa kali imunisasi dIberikan?
Jadwal pemberian vaksin IPD dilakukan 4 kali: Pada usia 2, 4, 6 bulan dan antara usia 12-15 bulan dengan kondisi yang telah dikonsultasikan dengan dokter anak. Jika Anda terlambat melakukan imunisasi, Anda tak perlu mengulangnya dari awal dan bisa langsung melanjutkannya. Seperti kata pepatah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

Saturday 26 January 2008

STATUS HUKUM ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN, BERDASARKAN HUKUM INDONESIA


ARTIKEL INI BERSUMBER DARI: WWW.JURNALHUKUM.BLOGSPOT.COM
I. PENDAHULUAN

Perkawinan campuran telah merambah seluruh pelosok Tanah Air dan kelas masyarakat. Globalisasi informasi, ekonomi, pendidikan, dan transportasi telah menggugurkan stigma bahwa kawin campur adalah perkawinan antara ekspatriat kaya dan orang Indonesia.[2] Menurut survey yang dilakukan oleh Mixed Couple Club, jalur perkenalan yang membawa pasangan berbeda kewarganegaraan menikah antara lain adalah perkenalan melalui internet, kemudian bekas teman kerja/bisnis, berkenalan saat berlibur, bekas teman sekolah/kuliah, dan sahabat pena. Perkawinan campur juga terjadi pada tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja dari negara lain.[3] Dengan banyak terjadinya perkawinan campur di Indonesia sudah seharusnya perlindungan hukum dalam perkawinan campuran ini diakomodir dengan baik dalam perundang-undangan di indonesia.Dalam perundang-undangan di Indonesia, perkawinan campuran didefinisikan dalam Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 57 :
Yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang-undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia.”
Selama hampir setengah abad pengaturan kewarganegaraan dalam perkawinan campuran antara warga negara indonesia dengan warga negara asing, mengacu pada UU Kewarganegaraan No.62 Tahun 1958. Seiring berjalannya waktu UU ini dinilai tidak sanggup lagi mengakomodir kepentingan para pihak dalam perkawinan campuran, terutama perlindungan untuk istri dan anak.
Barulah pada 11 Juli 2006, DPR mengesahkan Undang-Undang Kewarganegaraan yang baru. Lahirnya undang-undang ini disambut gembira oleh sekelompok kaum ibu yang menikah dengan warga negara asing, walaupun pro dan kontra masih saja timbul, namun secara garis besar Undang-undang baru yang memperbolehkan dwi kewarganegaraan terbatas ini sudah memberikan pencerahan baru dalam mengatasi persoalan-persoalan yang lahir dari perkawinan campuran.
Persoalan yang rentan dan sering timbul dalam perkawinan campuran adalah masalah kewarganegaraan anak. UU kewarganegaraan yang lama menganut prinsip kewarganegaraan tunggal, sehingga anak yang lahir dari perkawinan campuran hanya bisa memiliki satu kewarganegaraan, yang dalam UU tersebut ditentukan bahwa yang harus diikuti adalah kewarganegaraan ayahnya. Pengaturan ini menimbulkan persoalan apabila di kemudian hari perkawinan orang tua pecah, tentu ibu akan kesulitan mendapat pengasuhan anaknya yang warga negara asing.
Dengan lahirnya UU Kewarganegaraan yang baru, sangat menarik untuk dikaji bagaimana pengaruh lahirnya UU ini terhadap status hukum anak dari perkawinan campuran, berikut komparasinya terhadap UU Kewarganegaraan yang lama. Secara garis besar perumusan masalah adalah sebagai berikut :
Bagaimana pengaturan status hukum anak yang lahir dari perkawinan campuran sebelum dan sesudah lahirnya UU Kewarganegaraan yang baru?
Apakah kewarganegaraan ganda ini akan menimbulkan masalah bagi anak?
II. ANAK SEBAGAI SUBJEK HUKUM

Definisi anak dalam pasal 1 angka 1 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah :
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.”
Dalam hukum perdata, diketahui bahwa manusia memiliki status sebagai subjek hukum sejak ia dilahirkan. Pasal 2 KUHP memberi pengecualian bahwa anak yang masih dalam kandungan dapat menjadi subjek hukum apabila ada kepentingan yang menghendaki dan dilahirkan dalam keadaan hidup.
[4] Manusia sebagai subjek hukum berarti manusia memiliki hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum. Namun tidak berarti semua manusia cakap bertindak dalam lalu lintas hukum. Orang-orang yang tidak memiliki kewenangan atau kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum diwakili oleh orang lain. Berdasarkan pasal 1330 KUHP, mereka yang digolongkan tidak cakap adalah mereka yang belum dewasa, wanita bersuami, dan mereka yang dibawah pengampuan. Dengan demikian anak dapat dikategorikan sebagai subjek hukum yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum. Seseorang yang tidak cakap karena belum dewasa diwakili oleh orang tua atau walinya dalam melakukan perbuatan hukum. Anak yang lahir dari perkawinan campuran memiliki kemungkinan bahwa ayah ibunya memiliki kewarganegaraan yang berbeda sehingga tunduk pada dua yurisdiksi hukum yang berbeda. Berdasarkan UU Kewarganegaraan yang lama, anak hanya mengikuti kewarganegaraan ayahnya, namun berdasarkan UU Kewarganegaraan yang baru anak akan memiliki dua kewarganegaraan. Menarik untuk dikaji karena dengan kewarganegaraan ganda tersebut, maka anak akan tunduk pada dua yurisdiksi hukum

.III. PENGATURAN MENGENAI ANAK DALAM PERKAWINAN CAMPURAN

A.Menurut Teori Hukum Perdata Internasional

Menurut teori hukum perdata internasional, untuk menentukan status anak dan hubungan antara anak dan orang tua, perlu dilihat dahulu perkawinan orang tuanya sebagai persoalan pendahuluan[5], apakah perkawinan orang tuanya sah sehingga anak memiliki hubungan hukum dengan ayahnya, atau perkawinan tersebut tidak sah, sehingga anak dianggap sebagai anak luar nikah yang hanya memiliki hubungan hukum dengan ibunya.Sejak dahulu diakui bahwa soal keturunan termasuk status personal[6]. Negara-negara common law berpegang pada prinsip domisili (ius soli) sedangkan negara-negara civil law berpegang pada prinsip nasionalitas (ius sanguinis).[7] Umumnya yang dipakai ialah hukum personal dari sang ayah sebagai kepala keluarga (pater familias) pada masalah-masalah keturunan secara sah. Hal ini adalah demi kesatuan hukum dalam keluarga dan demi kepentingan kekeluargaan, demi stabilitas dan kehormatan dari seorang istri dan hak-hak maritalnya.[8] Sistem kewarganegaraan dari ayah adalah yang terbanyak dipergunakan di negara-negara lain, seperti misalnya Jerman, Yunani, Italia, Swiss dan kelompok negara-negara sosialis.[9]Dalam sistem hukum Indonesia, Prof.Sudargo Gautama menyatakan kecondongannya pada sistem hukum dari ayah demi kesatuan hukum dalam keluarga, bahwa semua anak–anak dalam keluarga itu sepanjang mengenai kekuasaan tertentu orang tua terhadap anak mereka (ouderlijke macht) tunduk pada hukum yang sama. Kecondongan ini sesuai dengan prinsip dalam UU Kewarganegaraan No.62 tahun 1958.[10]Kecondongan pada sistem hukum ayah demi kesatuan hukum, memiliki tujuan yang baik yaitu kesatuan dalam keluarga, namun dalam hal kewarganegaraan ibu berbeda dari ayah, lalu terjadi perpecahan dalam perkawinan tersebut maka akan sulit bagi ibu untuk mengasuh dan membesarkan anak-anaknya yang berbeda kewarganegaraan, terutama bila anak-anak tersebut masih dibawah umur.

B. Menurut UU Kewarganegaraan No.62 Tahun 19581.

Permasalahan dalam perkawinan campuranAda dua bentuk perkawinan campuran dan permasalahannya:

a. Pria Warga Negara Asing (WNA) menikah dengan Wanita Warga NegaraIndonesia (WNI)Berdasarkan pasal 8 UU No.62 tahun 1958, seorang perempuan warga negara Indonesia yang kawin dengan seorang asing bisa kehilangan kewarganegaraannya, apabila selama waktu satu tahun ia menyatakan keterangan untuk itu, kecuali apabila dengan kehilangan kewarganegaraan tersebut, ia menjadi tanpa kewarganegaraan. Apabila suami WNA bila ingin memperoleh kewarganegaraan Indonesia maka harus memenuhi persyaratan yang ditentukan bagi WNA biasa.[11] Karena sulitnya mendapat ijin tinggal di Indonesia bagi laki laki WNA sementara istri WNI tidak bisa meninggalkan Indonesia karena satu dan lain hal( faktor bahasa, budaya, keluarga besar, pekerjaan pendidikan,dll) maka banyak pasangan seperti terpaksa hidup dalam keterpisahan.[12]

b. WNA menikah dengan pria WNI, ia dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia tapi pada saat yang sama ia juga harus kehilangan kewarganegaraan asalnya. Permohonan untuk menjadi WNI pun harus dilakukan maksimal dalam waktu satu tahun setelah pernikahan, bila masa itu terlewati , maka pemohonan untuk menjadi WNI harus mengikuti persyaratan yang berlaku bagi WNA biasa.[13] Untuk dapat tinggal di Indonesia perempuan WNA ini mendapat sponsor suami dan dapat memperoleh izin tinggal yang harus diperpanjang setiap tahun dan memerlukan biaya serta waktu untuk pengurusannya. Bila suami meninggal maka ia akan kehilangan sponsor dan otomatis keberadaannya di Indonesia menjadi tidak jelas Setiap kali melakukan perjalanan keluar negri memerlukan reentry permit yang permohonannya harus disetujui suami sebagai sponsor.[14] Bila suami meninggal tanah hak milik yang diwariskan suami harus segera dialihkan dalam waktu satu tahun.[15] Seorang wanita WNA tidak dapat bekerja kecuali dengan sponsor perusahaan. Bila dengan sponsor suami hanya dapat bekerja sebagai tenaga sukarela. Artinya sebagai istri/ibu dari WNI, perempuan ini kehilangan hak berkontribusi pada pendapatan rumah tangga.

2. Anak hasil perkawinan campuranIndonesia menganut asas kewarganegaraan tunggal, dimana kewarganegaraan anak mengikuti ayah, No.62 Tahun sesuai pasal 13 ayat (1) UU 1958 :“Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya sebelum ayah itu memperoleh kewarga-negaraan Republik Indonesia, turut memperoleh kewarga-negaraan Republik Indonesia setelah ia bertempat tinggal dan berada di Indonesia. Keterangan tentang bertempat tinggal dan berada di Indonesia itu tidak berlaku terhadap anak-anak yang karena ayahnya memperoleh kewarga-negaraan Republik Indonesia menjadi tanpa kewarga-negaraan.”Dalam ketentuan UU kewarganegaraan ini, anak yang lahir dari perkawinan campuran bisa menjadi warganegara Indonesia dan bisa menjadi warganegara asing :1. Menjadi warganegara IndonesiaApabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warga negara asing dengan pria warganegWanita Warga Negara Asing (WNA) yang menikah dengan Pria Warga Negara Indonesia (WNI)Indonesia menganut azas kewarganegaraan tunggal sehingga berdasarkan pasal 7 UU No.62 Tahun 1958 apabila seorang perempuan ara Indonesia (pasal 1 huruf b UU No.62 Tahun 1958), maka kewarganegaraan anak mengikuti ayahnya, kalaupun Ibu dapat memberikan kewarganegaraannya, si anak terpaksa harus kehilangan kewarganegaraan Indonesianya.[16] Bila suami meninggal dunia dan anak anak masih dibawah umur tidak jelas apakah istri dapat menjadi wali bagi anak anak nya yang menjadi WNI di Indonesia. Bila suami (yang berstatus pegawai negeri)meningggal tidak jelas apakah istri (WNA) dapat memperoleh pensiun suami.[17]2. Menjadi warganegara asingApabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warganegara Indonesia dengan warganegara asing.[18] Anak tersebut sejak lahirnya dianggap sebagai warga negara asing sehingga harus dibuatkan Paspor di Kedutaan Besar Ayahnya, dan dibuatkan kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang harus terus diperpanjang dan biaya pengurusannya tidak murah. Dalam hal terjadi perceraian, akan sulit bagi ibu untuk mengasuh anaknya, walaupun pada pasal 3 UU No.62 tahun 1958 dimungkinkan bagi seorang ibu WNI yang bercerai untuk memohon kewarganegaraan Indonesia bagi anaknya yang masih di bawah umur dan berada dibawah pengasuhannya, namun dalam praktek hal ini sulit dilakukan.Masih terkait dengan kewarganegaraan anak, dalam UU No.62 Tahun 1958, hilangnya kewarganegaraan ayah juga mengakibatkan hilangnya kewarganegaraan anak-anaknya yang memiliki hubungan hukum dengannya dan belum dewasa (belum berusia 18 tahun atau belum menikah). Hilangnya kewarganegaraan ibu, juga mengakibatkan kewarganegaraan anak yang belum dewasa (belum berusia 18 tahun/ belum menikah) menjadi hilang (apabila anak tersebut tidak memiliki hubungan hukum dengan ayahnya).[19]

C. Menurut UU Kewarganegaraan Baru

1. Pengaturan Mengenai Anak Hasil Perkawinan CampuranUndang-Undang kewarganegaraan yang baru memuat asas-asas kewarganegaraan umum atau universal.:[20]

1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.Undang-Undang ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam Undang-Undang ini merupakan suatu pengecualian.[21]Mengenai hilangnya kewarganegaraan anak, maka hilangnya kewarganegaraan ayah atau ibu (apabila anak tersebut tidak punya hubungan hukum dengan ayahnya) tidak secara otomatis menyebabkan kewarganegaraan anak menjadi hilang.[22]

2. Kewarganegaraan Ganda Pada Anak Hasil Perkawinan CampuranBerdasarkan UU ini anak yang lahir dari perkawinan seorang wanita WNI dengan pria WNA, maupun anak yang lahir dari perkawinan seorang wanita WNA dengan pria WNI, sama-sama diakui sebagai warga negara Indonesia.[23]Anak tersebut akan berkewarganegaraan ganda , dan setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin maka ia harus menentukan pilihannya.[24] Pernyataan untuk memilih tersebut harus disampaikan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah anak berusia 18 tahun atau setelah kawin.[25]Pemberian kewarganegaraan ganda ini merupakan terobosan baru yang positif bagi anak-anak hasil dari perkawinan campuran. Namun perlu ditelaah, apakah pemberian kewaranegaraan ini akan menimbulkan permasalahan baru di kemudian hari atau tidak. Memiliki kewarganegaraan ganda berarti tunduk pada dua yurisdiksi.Indonesia memiliki sistem hukum perdata internasional peninggalan Hindia Belanda. Dalam hal status personal indonesia menganut asas konkordasi, yang antaranya tercantum dalam Pasal 16 A.B. (mengikuti pasal 6 AB Belanda, yang disalin lagi dari pasal 3 Code Civil Perancis). Berdasarkan pasal 16 AB tersebut dianut prinsip nasionalitas untuk status personal. Hal ini berati warga negara indonesia yang berada di luar negeri, sepanjang mengenai hal-hal yang terkait dengan status personalnya , tetap berada di bawah lingkungan kekuasaan hukum nasional indonesia,

sebaliknya, menurut jurisprudensi, maka orang-orang asing yang berada dalam wilayah Republik indonesia dipergunakan juga hukum nasional mereka sepanjang hal tersebut masuk dalam bidang status personal mereka.[26] Dalam jurisprudensi indonesia yang termasuk status personal antara lain perceraian, pembatalan perkawinan, perwalian anak-anak, wewenang hukum, dan kewenangan melakukan perbuatan hukum, soal nama, soal status anak-anak yang dibawah umur.[27]

Bila dikaji dari segi hukum perdata internasional, kewarganegaraan ganda juga memiliki potensi masalah, misalnya dalam hal penentuan status personal yang didasarkan pada asas nasionalitas, maka seorang anak berarti akan tunduk pada ketentuan negara nasionalnya. Bila ketentuan antara hukum negara yang satu dengan yang lain tidak bertentangan maka tidak ada masalah, namun bagaimana bila ada pertentangan antara hukum negara yang satu dengan yang lain, lalu pengaturan status personal anak itu akan mengikuti kaidah negara yang mana. Lalu bagaimana bila ketentuan yang satu melanggar asas ketertiban umum[28] pada ketentuan negara yang lain.Sebagai contoh adalah dalam hal perkawinan, menurut hukum Indonesia, terdapat syarat materil dan formil yang perlu dipenuhi. Ketika seorang anak yang belum berusia 18 tahun hendak menikah[29] maka harus memuhi kedua syarat tersebut. Syarat materil[30] harus mengikuti hukum Indonesia sedangkan syarat formil[31] mengikuti hukum tempat perkawinan dilangsungkan. Misalkan anak tersebut hendak menikahi pamannya sendiri (hubungan darah garis lurus ke atas), berdasarkan syarat materiil hukum Indonesia hal tersebut dilarang (pasal 8 UU No.1 tahun 1974), namun berdasarkan hukum dari negara pemberi kewarganegaraan yang lain, hal tersebut diizinkan, lalu ketentuan mana yang harus diikutinya.Hal tersebut yang tampaknya perlu dipikirkan dan dikaji oleh para ahli hukum perdata internasional sehubungan dengan kewarganegaraan ganda ini. Penulis berpendapat karena undang-undang kewarganegaraan ini masih baru maka potensi masalah yang bisa timbul dari masalah kewarganegaraan ganda ini belum menjadi kajian para ahli hukum perdata internasional.3. Kritisi terhadap UU Kewarganegaraan yang baruWalaupun banyak menuai pujian, lahirnya UU baru ini juga masih menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satu pujian sekaligus kritik yang terkait dengan status kewarganegaraan anak perkawinan campuran datang dari KPC Melati (organisasi para istri warga negara asing).“Ketua KPC Melati Enggi Holt mengatakan, Undang-Undang Kewarganegaraan menjamin kewarganegaraan anak hasil perkawinan antar bangsa. Enggi memuji kerja DPR yang mengakomodasi prinsip dwi kewarganegaraan, seperti mereka usulkan, dan menilai masuknya prinsip ini ke UU yang baru merupakan langkah maju. Sebab selama ini, anak hasil perkawinan campur selalu mengikuti kewarganegaraan bapak mereka. Hanya saja KPC Melati menyayangkan aturan warga negara ganda bagi anak hasil perkawinan campur hanya terbatas hingga si anak berusia 18 tahun. Padahal KPC Melati berharap aturan tersebut bisa berlaku sepanjang hayat si anak.[32]Penulis kurang setuju dengan kritik yang disampaikan oleh KPC Melati tersebut. Menurut hemat penulis, kewarganegaraan ganda sepanjang hayat akan menimbulkan kerancuan dalam menentukan hukum yang mengatur status personal seseorang. Karena begitu seseorang mencapat taraf dewasa, ia akan banyak melakukan perbuatan hukum, dimana dalam setiap perbuatan hukum tersebut, untuk hal-hal yang terkait dengan status personalnya akan diatur dengan hukum nasionalnya, maka akan membingungkan bila hukum nasional nya ada dua, apalagi bila hukum yang satu bertentangan dengan hukum yang lain. Sebagai contoh dapat dianalogikan sebagai berikut :“Joko, pemegang kewarganegaraan ganda, Indonesia dan Belanda, ia hendak melakukan pernikahan sesama jenis. Menurut hukum Indonesia hal tersebut dilarang dan melanggar ketertiban hukum, sedangkan menurut hukum Belanda hal tersebut diperbolehkan. Maka akan timbul kerancuan hukum mana yang harus diikutinya dalam hal pemenuhan syarat materiil perkawinan khususnya.”Terkait dengan persoalan status anak, penulis cenderung mengkritisi pasal 6 UU Kewarganegaraan yang baru, dimana anak diizinkan memilih kewarganegaraan setelah berusia 18 tahun atau sudah menikah. Bagaimana bila anak tersebut perlu sekali melakukan pemilihan kewarganegaraan sebelum menikah, karena sangat terkait dengan penentuan hukum untuk status personalnya, karena pengaturan perkawinan menurut ketentuan negara yang satu ternyata bertentangan dengan ketentuan negara yang lain. Seharusnya bila memang pernikahan itu membutuhkan suatu penentuan status personal yang jelas, maka anak diperbolehkan untuk memilih kewarganegaraannya sebelum pernikahan itu dilangsungkan. Hal ini penting untuk mengindari penyelundupan hukum, dan menghindari terjadinya pelanggaran ketertiban umum yang berlaku di suatu negara.

IV. KESIMPULAN

Anak adalah subjek hukum yang belum cakap melakukan perbuatan hukum sendiri sehingga harus dibantu oleh orang tua atau walinya yang memiliki kecakapan. Pengaturan status hukum anak hasil perkawinan campuran dalam UU Kewarganegaraan yang baru, memberi pencerahan yang positif, terutama dalam hubungan anak dengan ibunya, karena UU baru ini mengizinkan kewarganegaraan ganda terbatas untuk anak hasil perkawinan campuran.UU Kewarganegaraan yang baru ini menuai pujian dan juga kritik, termasuk terkait dengan status anak. Penulis juga menganalogikan sejumlah potensi masalah yang bisa timbul dari kewarganegaraan ganda pada anak. Seiring berkembangnya zaman dan sistem hukum, UU Kewarganegaraan yang baru ini penerapannya semoga dapat terus dikritisi oleh para ahli hukum

Thursday 24 January 2008

Ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber (Lalecheleague, WHO, breastfeeding.com) oleh Luluk Lely Soraya Ichwan

Menyapih sering jadi pertanyaan banyak orang tua "Kapan sih usia yang tepat untuk menyapih anak dari masa menyusu pada ibunya ?" Kemudian bagaimana cara menyapih yg terbaik ? Sebetulnya apa sih yang dimaksud dg kata "menyapih" itu sendiri ?

Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Proses tsb dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu pada ibunya. Atau bisa juga berhentinya sang ibu untuk menyusui anaknya. Atau bisa juga keduanya. Jadi bisa dg berbagai alasan.Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena 3 pihak tadi (Ibu-Ayah-Anak) merupakan ikatan kesatuan yg gak boleh dilupakan.
Kenapa ayah juga terlibat ? Karena ayah juga berperan dan memberikan pengaruh tersendiri dalam proses menyusui.Kapan anak harus disapih? Banyak yg bertanya juga kapan sebaiknya anak disapih dari ibunya, atau kapan waktu yang tepat untuk menyapih. Sebetulnya tidak ada ketentuan khusus atau batasan khusus kapan anak harus disapih. Jadi tidak ada aturan bahwa pada umur sekian anak harus disapih dari ibunya.
Menurut WHO, masa pemberian ASI diberikan secara eksklusif 6 bulan pertama, kemudian dianjurkan tetap diberikan setelah 6 bulan berdampingan dg makanan tambahan hingga umur 2 th atau LEBIH. Jadi tidak ada batasan di umur berapa. Ini artinya tidak ada aturan bahwa pas pada umur 2 th anak harus disapih dari ibunya. Banyak orang tua menyapih anaknya pada umur 1 th-2th, ada juga yg umur 3 tahun anaknya baru disapih bahkan ada juga yg umur 4 th.ASI > 1th tidak bergizi ?
Sampai kapan proses / masa menyusui dapat dilanjutkan ? Jawabannya : Selama ketiga pihak (ibu-anak-ayah) masih menginginkan. Itu artinya jika sang ibu / sang anak / sang ayah sudah tidak menginginkan, maka proses menyapih dapat dilakukan. Misalnya, sang ibu punya deadine (batas waktu) tersendiri bahwa pada umur sekian si anak harus disapih tetapi sang ibu masih enjoy & sang anak juga masih menginginkan, maka tidak perlu disapih. Intinya, pilih timing yg paling nyaman untuk semua pihak.ASI > 1 th jelek dan tidak bergizi ?!Sering ada anggapan bahwa ASI itu sudah jelek kalo anak sudah berusia 1 th ke atas ? Nah apalagi jika anak berusia 2 th, betulkah ini?Opini bahwa ASI itu jelek > 1 th ternyata sama sekali tidak benar.ASI tetap kaya akan nutrisi.
Menurut penelitian Dewey KG dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant". Pediatric Clinics of North American. February 2001;48(1)), bahwa ASI > 1 th kaya akan nutrisi :"In the second year (12-23 months), ASI mengandung : a.. 43% of protein requirements; b.. 36% of calcium requirements; c.. 75% of vitamin A requirements; d.. 60% of vitamin C requirements".Ini belum termasuk zat anti infeksi/anti kuman yg tetap dan selalu ada dalam ASI yg manfaatnya sangat luarbiasa untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit.Jadi tidak pernah ada istilah ASI jelek. Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak.Komposisinya tidak pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit. Ini berbeda sama sekali dg kandungan susu formula yg itu-itu saja.Sampai saat ini banyak anggapan bahwa jika anak disusui terus nantinya anak susah disapihnya. Atau banyak juga yg menganggap anak akan jadi tidak mandiri. Benarkah hal ini ? Hingga saat ini tidak ada / belum ada penelitian khusus yg membuktikan bahwa ada hubungan antara usia anak disapih dg kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering sekali orang merancukan / mencampuradukkan kedekatan orang tua dg si anak,dengan manja atau kurang mandiri. Apakah kedekatan dengan orang tua sama dengan manja? Belum tentu kan ? Bukankah secara psikologis pada usia tsb anak justru memang membutuhkan kedekatan yg bagus dg orangtuanya. Sementara itu banyak sekali anak yang disapih di usia >1 atau 2 th tetap menjadi anak yang mandiri. Jadi kembalikan lagi ke definisi mandiri itu bagaimana.Cara terbaik menyapih anakCara menyapih yg baik & tepat.Tidak ada cara khusus dalam menyapih.
Beberapa ahli laktasi memberikan tips-tips agar proses menyapih berjalan dg baik :

a.. Lakukan proses menyapih secara perlahan.
Mis. Mengurangi secara bertahap frekuensi menyusu. Biasanya 4 x sehari maka secara perlahan diubah 3 x sehari terus hingga akhirnya berhenti.
b. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dg hal lain
.Bisa dg membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.
c.. Kunci utama : Bina komunikasi yang baik dg anak.
Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata2 dari orang di lingkungannya.
d.. Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal, marah.
e.. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain spt empeng, botol susu, bantal, dsb
.
Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sbg figur yang melengkapi sang ibu. Sekali lagi bina komunikasi yg baik dg anak.
f.. Hindari menyapih secara mendadak/langsung.
g.. Terakhir, KOMUNIKASI, komunikasi dan komunikasi.
Ajaklah anak berkomunikasi dan berdiskusi. Jelaskan dg baik alasan dan langkah menyapih yg akan dilakukan.Apalagi tanpa komunikasi apapun dg si anak. Ini dapat menyakitkan hati sang anak. Jangan sampai anak merasa bahwa dg manyapih sang ibu membencinya, dsb.Pemberian jamu pahit, memaksa anak utk tidak menyusu pada ibunya, dsbnya dapat merusak bonding atau ikatan batin yg terbentuk sejauh ini dalam proses menyusui. Amat sangat disayangkan jika hal ini terjadi. Karena ikatan indah tsb ternodai akibat proses menyapih secara mendadak tadi.Jika proses penyapihan dilakukan dg baik, maka anak2 kita akan tumbuh menjadi anak yg cerdas, sehat dan berakhlak baik. Karena sang ibu mendidiknya melalui masa menyusui dan masa menyapih dg cinta.
(Luluk Lely Soraya I adalah seorang ibu dari seorang putri, pemerhati masalah ASI & kesehatan keluarga, Lactivist, dan narasumber rubrik OASE di RAS FM 95.5 tiap sabtu pkl 9-10 pagi).
Sumber artikel :a.. WHO. 2004. "Infant Feeding in emergencies : A guide for mothers" (www.who.int) b.. Kelly Bonyata, BS, IBCLC "Extended Breastfeeding Fact Sheet" (http://www.kellymom.com/bf/bfextended/ebf-benefits.html)c.. Jack Newman, MD, FRCPC. "Breastfeed a Toddler-Why on Earth? " (http://www.kellymom.com/newman/bf_toddler_01-03.html)d.. Lalecheleague International, "What are the benefits of breastfeeding my toddler?" (

9 Mitos menyusui dan faktanya

9 MITOS MENYUSUI DAN FAKTANYAsumber: http://www.tabloid-nakita.com/
Katanya ASI bisa kurang kalau si bayi rakus.Bagaimana faktanya? Dr. Rudy Firmansjah B. Rivai, Sp.A dari Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) HarapanKita Jakarta menjelaskannya kepada kita.
1. ASI BELUM KELUAR PADA HARI PERTAMA SEHINGGA PERLU DITAMBAH CAIRAN LAIN
Salah. Memang, banyak ibu yang mengalami kesulitan menyusui di hari pertama dan mengeluhkan ASI-nya tidak bisa keluar. Namun tak perlu cemas karena dihari pertama, selain bayi belum memerlukan cairan tambahan, di dalamtubuhnya pun masih ada cadangan cairan yang cukup.ASI sendiri terdiri atas 88% air. Jadi, kebiasaan memberi cairan seperti susu formula, air putih, teh manis kepada bayi baru lahir tentu kurangtepat. Di banyak negara tindakan ini sudah menjadi kebiasaan dengan alasanagar bayi tidak rewel atau sekadar menghilangkan hausnya. Ditambah lagi, bila cairan itu diberikan dengan dot, selain refleks mengisap bayi jaditidak terasah, ia juga berisiko bingung puting.
2. ASI TIDAK BISA MEMUASKAN BAYI "RAKUS"
Salah. ASI bisa mencukupi semua kebutuhan asupan makanan dan minuman bayi hingga bayi berusia 6 bulan. Rata-rata kebutuhan cairan bayi pada minggupertama sekitar 80-100 ml/kg per hari, dan meningkat menjadi 140-160 ml/kgpada usia 3-6 bulan. Semua itu cukup dipenuhi hanya dengan ASI. Bahkan bagi bayi superrakus sekalipun.Sebuah penelitian menyebutkan, 98 ribu dari 100 ribu ibu yang mengatakanproduksi ASI-nya kurang, ternyata memiliki cukup ASI. ASI tidak bisa berproduksi secara optimal karena manajemen laktasi yang kurang baik.Misalnya, tidak tahu posisi menyusui yang tepat, stres, terpengaruh mitos-mitos menyusui, kurang istirahat, dan lain-lain.ASI yang dikeluarkan, baik dari payudara kanan maupun kiri, sama-samamengandung foremilk dan hindmilk atau dengan kata lain memiliki komposisi yang sama. Jadi, salah kalau ada yang menganggap payudara kanan mengandungmakanan dan yang kiri minuman. Puaskan bayi pada satu payudara selamakira-kira 15 menit. Bila masih belum puas, barulah pindahkan lagi ke payudara pertama.
3. PAYUDARA KENDUR GARA-GARA MENYUSUI
Tidak ada hubungannya. Kendur tidaknya payudara tidak ada hubungannyadengan pemberian ASI. Biang keladi perubahan payudara adalah kehamilan itu sendiri. Saat hamil hormon-hormon membuat payudara penuh berisi ASI. Ukuranpayudara pun terlihat lebih besar dari biasanya. Nah, pascamenyusui, ukuranpayudara kembali normal. Akibatnya, otot-ototnya pun mengendur dan membuat payudara sedikit kendur.Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Lewat pijat atau senam payudarakeindahan bentuk payudara bisa dipertahankan. Pilih juga bra yang tepatagar bisa membuat bentuk payudara tidak kendur. Selain itu, menyusui juga bisa memproteksi payudara dari serangan kanker payudara. Penelitianmembuktikan, risiko terkena kanker mengecil jika ibu menyusui anaknya.
4. SULIT TURUNKAN BB JIKA MENYUSUI
Salah. Konon, menyusui membuat nafsu makan ibu bertambah lahap, sehingga sulit mengatur berat badan. Ini tidaklah tepat. Sebuah penelitianmenyebutkan, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan lebihcepat. Kala menyusui timbunan lemak yang terjadi pada waktu hamil diubahmenjadi energi. Sebaliknya, timbunan lemak ini sulit disingkirkan jika ibutidak menyusui.
5. UKURAN PAYUDARA TENTUKAN BANYAKNYA ASI
Salah. Banyak tidaknya ASI tidak ditentukan oleh besar kecilnya payudara, tapi tergantung seberapa banyak kelenjar pembentuk air susu. Payudaraberukuran besar kanan bergizi yang cukup dan seimbang.Bahkan menyusui bisa memberi perlindungan terhadap zat kimia beracunter tentu. Pada kecelakaan kebocoran reaktor di Chernobyl, didapat fakta bahwa kadar zat radio aktif dalam ASI jauh lebih sedikit daripada dalam tubuh ibu. Para ahli pun berkesimpulan, ada mekanisme tubuh tertentu yang menyaring racun sehingga konsentrasinya dalam ASI sangat rendah.
7. BANYAK BERISTIRAHAT BISA MENAMBAH PRODUKSI ASI
Kurang tepat. Mitosnya saat istirahat produksi ASI akan berjalan lancar.Ini tidak sepenuhnya benar. Yang betul makin sering ASI diberikan, makin banyak pula ASI dihasilkan. Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakan mengisap. Sebaliknya, jika dihentikan maka lambat laun produksi ASI pun berkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur. Janganlupa untuk merawat dan memijat payudara agar produksi ASI tetap lancar.
8. TIDUR BAYI LEBIH LELAP JIKA MINUM SUSU FORMULA
Tidak tepat. Memang, bayi-bayi yang diberikan susu formula cenderung tidurlama. Penyebabnya, susu formula umumnya tidak dapat dicerna dengan cepat,sehingga efek rasa kenyangnya lebih lama dan tidurnya pun terkesan lebih lama. Tapi kuantitas tidak menjamin kualitas. Jadi, tidak ada perbedaan kualitas tidur antara bayi peminum ASI dan susu formula.
9. MENYUSUI TANGKAL KEHAMILAN
Tidak sepenuhnya salah. Sebuah riset mengemukakan, menyusui bisa menurunkan kesuburan. Pada ibu yang tidak menyusui, kesuburan biasanya muncul kembali dalam 4-6 minggu pasca persalinan. Pada ibu menyusui, rentangnya bisa lebih lama, karena proses ovulasi terhambat. Saat menyusui produksi hormon prolaktin meningkat. Hormon ini cukup efektif menghambat ovulasi, menstruasi pun menjadi tertunda. Itulah mengapa, kalam enyusui, tubuh tak mampu menghasilkan sel telur matang. Walhasil, sperma yang masuk tidak akan menemukan "pasangan"nya. Kehamilan pun tidak akan terjadi atau disebut KB alami, yang sering diistilahkan LAM (LactationAmenorrhoe Methode). Meskipun efektivitasnya mencapai 98%, menyusui tidak menjamin ibu tidak hamil. Karena persyaratan menyusui sebagai KB alami sangat ketat, di antaranya ASI harus diberikan secara eksklusif. Frekuensi pemberiannya harus diatur, 10 kali dalam satu hari, disamping banyak syarat lain yang harus dipenuhi. Risiko kehamilan tetap besar jika ibu tidak bisa mematuhi syarat-syarat tersebut.

Tanda-Tanda Bayi Capek,Kepanasan dan Kedinginan

Ditulis pada Januari 14, 2008 oleh bayikita

Untuk melihat ketiga hal di atas memang tidak mudah, tapi jika kita sudah tahu cirinya, jadi mudah, kok.
Menghadapi seorang bayi, orang tua memang kerap dibuat bingung dan serbasalah. Pasalnya si bayi belum bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan atau apa yang dia inginkan dengan bahasa yang kita pahami. Mereka hanya bisa menangis atau bersikap rewel
Alhasil, kalau si kecil menangis dan popoknya tidak basah, maka kita menduga ia lapar atau sekadar manja. Padahal belum tentu, lo. Bisa saja dia menangis karena kedinginan, kegerahan, atau kecapekan.
Seperti diakui dr. Anna Tjandrajani, Sp.A. dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, memang tak banyak orang tahu ciri bayi kedinginan, kegerahan, atau kecapekan. “Akan tetapi, kalau kita tahu ciri-cirinya, maka mudah saja, lo, mendeteksinya.” Untuk itu, ia pun bersedia membeberkan “rahasianya” kepada kita.
BAYI KEGERAHAN
Kita juga sering salah mendeteksi suhu badan anak yang meningkat. Disangka sakit, tak tahunya cuma kegerahan. Adapun penyebab anak kegerahan, menurut Anna, lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan, seperti kurang ventilasi, cuaca di luar sedang terik, ruangan sempit, atau cahaya yang masuk ke ruangan berlebihan.
* Ciri-cirinya:
1. Anak mulai gelisah.
2. Kulit anak mulai memerah atau melegam dari sebelumnya.
3. Berkeringat, baik di dahi, kepala, dan ketiak. Bajunya juga basah.
4. Kulit di bagian lain tubuhnya jadi kering.
5. Bibirnya juga kering.
* Penanganan:
Kalau tidak cepat ditangani, anak bisa mengalami dehidrasi.
Inilah langkah-langkah penanggulangannya:

Jauhkan anak dari sumber panas, dan dinginkan udara ruangan. Kalau sedang berada di bawah terik matahari, segeralah berteduh. Jika sedang berada di dalam ruangan tertutup yang kurang ventilasi, misalnya di dalam mobil yang tak berpendingin udara, ajak anak keluar dari kendaraan.
Lepaskan selimut anak. Juga sebaiknya bayi tidak dibedong. “Takutnya, karena terbiasa dibedong, maka ketika segala sesuatu yang menutupi tubuhnya dilepas, anak malah menggigil.” Jika hal itu benar terjadi, waspadalah. Mungkin, suhu yang meningkat itu merupakan demam.
Pakaikan baju bayi yang sesuai untuk iklim tropis, seperti katun atau bahan-bahan yang menyerap keringat. Gantilah secepat mungkin baju bayi yang basah oleh keringat.
Setelah itu, ukur suhu anak dengan termometer. Jika hasilnya menunjukkan angka 36-37,5 derajat Celcius, berarti ia masih normal. Jika lebih dari 37,5 derajat Celcius, kemungkinan anak demam. Jika sampai 39 derajat Celcius berarti dia sudah demam tinggi, apalagi jika sampai 40 derajat Celsius lebih, bisa jadi dia mengalami hipertermia.
Untuk membedakan gerah dengan sakit, cara praktisnya adalah dengan meraba badan anak, apakah suhu tubuhnya sama atau lebih tinggi dari tubuh kita. “Tapi cara ini tetap tidak menjamin. Paling tepat, ukur dengan termometer,” anjur Anna.

BAYI KECAPEKAN
Kita pun perlu mengetahui ciri bayi yang mengalami kelelahan. Biasanya ini terjadi bila kualitas tidurnya kurang, terlalu sering digendong, atau terlalu lama bermain. Menurut Anna, umumnya anak yang mengalami kecapekan pasti akan tidur dengan sendirinya. Namun demikian, hal itu bisa dilihat secara lebih menyeluruh.
* Ciri-cirinya:

Bayi rewel. Bila setelah diajak berjalan-jalan dan diteteki tetap rewel, bisa jadi anak itu kecapekan. Tenangkan dia dengan cara membuatnya nyaman, supaya dia bisa tertidur dengan pulas. Mungkin juga dia mencari tempat tidur.
Tatapan matanya sayu, tidak bergairah, atau layu. Namun, menurut Anna, ciri ini tidak selalu menjamin bahwa si bayi memang kecapekan. Bisa jadi ia sedang sakit. Karena itulah pahami betul anak kita secara baik. Periksa selalu kondisi fisik dan suhu tubuhnya, termasuk fesesnya. Jika kita curiga, cepatlah bawa ke dokter. Harus diingat, terlalu sering kecapekan akan menurunkan daya tahan tubuh dan kemudian mengundang penyakit
.
BAYI KEDINGINAN
* Ciri-cirinya pada bayi baru lahir/neonatus

Anak menggigil, walau biasanya ciri ini tak mudah terlihat pada bayi kecil.
Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau timbul bercak-bercak.
Anak terlihat apatis atau diam saja.
Lebih parah lagi, anak menjadi biru yang bisa dilihat pada bibir dan ujung jari-jarinya.
Jika hal tersebut tetap saja dibiarkan, anak bisa berhenti bernapas.
Puncaknya, anak bisa terkena hipotermia dan meninggal.
Namun, orang tua tak perlu terlalu khawatir. Biasanya, indikasi pertama sudah bisa terlihat oleh perawat maupun dokter yang kemudian menanganinya dengan mengambil tindakan penghangatan atau heatradian (disinar oleh cahaya lampu biasa dan diselimuti). Kalau perlu dengan menggunakan kasur penghangat.
“Sekalipun begitu, untuk memastikan, sebaiknya bayi langsung diukur suhu badannya dengan termometer. Kalau angkanya di bawah 35 derajat Celcius, berarti anak terkena hipotermia, sebab suhu normal manusia adalah 36-37,5 derajat Celcius,” ujar Anna.

* Untuk bayi di atas 1 bulan
Sekalipun kini bayi sudah lebih kuat dibandingkan sebelumnya, jika suhu lingkungan begitu rendah dan tidak membuatnya nyaman, kemungkinan besar si anak juga kedinginan. Ciri-cirinya, menurut Anna, ada yang bisa dideteksi secara kasat mata, ada juga yang mesti dengan perabaan.
1. Yang bisa dideteksi secara kasat mata:
Kondisi bayi tak jauh berbeda dari bayi neonatus yang kedinginan. Cirinya:

Ia cenderung diam saja.
Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau berbercak-bercak.
Anak menjadi biru dengan ciri, bibir dan ujung jari-jarinya membiru. Jika dibiarkan, anak bisa berhenti bernapas. Puncaknya, anak bisa mengalami hipotermia. Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi kematian. “Hanya saja kalau bayi neonatus akan lebih cepat birunya. Sementara pada bayi yang lebih besar akan agak lama perubahannya,” ujar Anna.
2. Yang bisa dideteksi dengan perabaan

Tangan dan telapak tangannya terasa dingin, begitu juga telapak kakinya.
Tubuhnya lebih dingin dari tubuh kita. Untuk memastikannya, periksalah dengan termometer yang dipasang di anus.
Atasi kedinginan ini dengan memberinya selimut. Hangatkan pula suhu lingkungan atau ruangan dimana bayi berada. Bisa dengan mematikan AC atau menghangatkan tubuh anak dengan lampu 60 watt yang ditempatkan di atas tempat tidurnya. Jaraknya kurang lebih 1,5 meter dari tubuh anak.

Peluklah anak dengan kasih sayang, “Malah inilah cara yang terbaik,” kata dokter yang berpraktek juga di Klinik Anakku Cinere. Hanya saja, saat tidur lebih baik anak dihangatkan dengan lampu. Jauh lebih baik lagi jika kasur anak pun menggunakan penghangat. Jika suhu tubuhnya tak kunjung normal, segeralah bawa si kecil ke dokter terdekat.

Gazali Solahuddin. SUMBER: NAKITA

ASI Eksklusif 6 Bulan

WHO, Uniceff dan juga Department Kesehatan RI melalui SK Menkes tahun 2004. Telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan. Mari dukung dan publikasikan program ASI Ekslusif 6 bulan. :

Mengapa ASI Ekslusif Harus 6 Bulan? Penundaan pemberian makanan padat sampai bayi berusia 6 bulan berlaku bagi bagi yang mendapatkan ASI, ASI eksklusif dan juga susu formula.

1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi hingga ia berusia enam bulan
ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS - sindrom kematian tiba-tiba pada bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi Kesehatan Dunia – WHO mengatakan: “ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi… Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi. ” Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang tersedia didalam ASI – pada titik inilah, nutrisi tambahan bisa diperoleh dari sedikit porsi makanan padat. Bayi-bayi tertentu bisa minum ASI hingga usia 12 bulan atau lebih – selama bayi anda terus menambah berat dan tumbuh sebagaimana mestinya, berarti ASI anda bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik.

2. Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi terhadap berbagai penyakit
Meskipun bayi terus menerima imunitas melalui ASI selama mereka terus disusui, kekebalan paling besar diterima bayi saat dia diberikan ASI eksklusif. ASI memiliki kandungan 50+ faktor imunitas yang sudah dikenal, dan mungkin lebih banyak lagi yang masih tidak diketahui. Satu studi memperlihatkan bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan+ mengalami infeksi telinga 40% lebih sedikit daripada bayi yang diberi ASI ditambah makanan tambahan lain. Probabilitas terjadinya penyakit pernapasan selama masa kanak-kanak secara signifikan berkurang bila bayi diberikan ASI eksklusif setidaknya selama 15 minggu dan makanan pada tidak diberikan selama periode ini. (Wilson, 1998). Lebih banyak lagi studi yang juga mengaitkan tingkat eksklusivitas ASI dengan meningkatnya kesehatan (lihat faktor imunitas pada susu manusia dan Resiko pemberian makanan instan).

3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem penernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
Biasanya bayi siap untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan maupun secara psikologis, pada usia 6 – 9 bulan. Bila makanan padat sudah mulai diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan (gangguan pencernaan, timbulnya gas, konstipasi dll). Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat kelahiran dan baru dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati jumlah untuk orang dewasa. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pankreas belum mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar sampai usia sekitar 6 bulan. Dan enzim pencerna karbohidrat seperti maltase, isomaltase dan sukrase belum mencapai level oranga dewasa sebelum 7 bulan. Bayi juga memiliki jumlah lipase dan bile salts dalam jumlah yang sedikit, sehingga pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa sebelum usia 6-9 bulan.

4. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat termasuk ::

* Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu.
* Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong makanan padat keluar dari
mulutnya dengan lidah.
* Bayi sudah siap dan mau mengunyah.
* Bayi sudah bisa “menjumput”, dimana dia bisa memegang makanan atau benda lainnya dengan jempol
dan telunjuknya. Menggunakan jari dan menggosokkan makanan ke telapak tangan tidak bisa
menggantikan gerakan “menjumput”.
* Bayi kelihatan bersemangat untuk ikut serta pada saat makan dan mungkin akan mencoba untuk meraih
makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.
Sering kali kita mengatakan bahwa salah satu tanda bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat adalah bila bayi terus menerus ingin menyusu (kelihatan tidak puas setelah diberikan ASI/susu)-walaupun dia tidak sedang dalam keadaan sakit, akan tumbuh gigi , mengalami perubahan rutinitas atau mengalami pertumbuhan yang tiba-tiba. Meskipun demikian, sulit untuk menentukan apakah peningkatan kebutuhan untuk menyusui itu berhubungan dengan kesiapan bayi untuk menerima makanan padat. Banyak (bahkan sebagian besar) bayi usia 6 bulan yang mengalami pertumbuhan yang tiba-tiba, tumbuh gigi dan mengalami berbagai perkembangan – dalam satu waktu, yang pada akhirnya bisa menyebabkan meningkatnya kebutuhan untuk menyusui. Yakinkan bahwa anda melihat semua tanda-tanda kesiapan untuk menerima makanan padat sebagai suatu kesatuan, karena bila bayi hanya menunjukkan meningkatnya kebutuhan untuk menyusui, itu bukanlah tanda kesiapannya untuk menerima makanan padat.

5. Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan
Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI eksklusif mengakibatkan rendahnya angka insiden terjadinya alergi makanan (lihat Referensi alergi dan Resiko Pemberian Makanan Instan). Sejak lahir sampai usia antara empat sampai enam bulan, bayi memiliki apa yang biasa disebut sebagai “usus yang terbuka”. Ini berarti bahwa jarak yang ada di antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul yang utuh, termasuk protein dan bakteri patogen, dapat masuk ke dalam aliran darah. Hal ini menguntungkan bagi bayi yang mendapatkan ASI karena zat antibodi yang terdapat di dalam ASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi, tetapi hal ini juga berarti bahwa protein-protein lain dari makanan selain ASI (yang mungkin dapat menyebabkan bayi menderita alergi) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bisa masuk juga. Dalam 4-6 bulan pertama usia bayi, saat usus masih “terbuka”, antibodi (slgA) dari ASI melapisi organ pencernaan bayi dan menyediakan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi mulai memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan usus biasanya terjadi pada saat yang sama.

6. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi
Pengenalan suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi, terutama pada usia enam bulan pertama, mengurangi efisiensi penyerapan zat besi pada bayi. Bayi yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi yang normal. Dalam suatu studi (Pisacane, 1995), para peneliti menyimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 7 bulan (dan tidak diberikan suplemen zat besi atau sereal yang mengandung zat besi) menunjukkan level hemoglobin yang secara signifikan lebih tinggi dalam waktu satu tahun dibandingkan bayi yang mendapat ASI tapi menerima makanan padat pada usia kurang dari tujuh bulan. Para peneliti tidak berhasil menemukan adanya kasus anemia di tahun pertama pada bayi yang diberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan dan akhirnya menyimpulkan bahwa memberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan mengurangi resiko terjadinya anemia.

7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari resiko terjadinya obesitas di masa datang
Pemberian makanan padat terlalu dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. (Untuk contoh, lihat Wilson 1998, von Kries 1999, Kalies 2005)

8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk mejaga kesediaan ASI mereka
Berbagai studi menunjukkan bahwa pada bayi makanan padat akan menggantikan prosi susu dalam menunya – makanan tersebut tidak menambah total asupan pada bayi. Makin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, maka makin sedikit susu yang dia serap dari ibunya, dan makin sedikit susu yang diserap dari ibu berarti produksi ASI juga makin sedikit. Bayi yang makan banyak makanan padat atau makan makanan padat pada umur yang lebih muda cenderung lebih cepat disapih.

9. Menunda makanan padat membantu memberi jarak pada kelahirn bayi
Pemberian ASI biasanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan terutama bila bayi anda mendapatkan ASI eksklusif dan semua kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi melalui ASI..

10. Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah
Bayi yang mulai makan makanan padat pada usia yang lebih besar dapat makan sendiri dan lebih kecil kecendurangan untuk mengalami alergi terhadap makanan.
Sumber
Why Delay Solid Foods? http://www.kellymom.com/nutrition/solids/delay-solids.html
When Will My Baby Be Ready For Solid Foods? http://www.kellymom.com/nutrition/solids/solids-when.html
WM/DS/PP

Monday 21 January 2008

11 HAL TENTANG MAKANAN BAYI

Masalahnya apakah sudah cocok bagi bayi atau belum dan mana yang terbaik.
Setelah si kecil mulai mendapat MPASI, begitu banyak ragam bahan makanan yang bisa diberikan. Berikut 11 makanan yang paling "akrab" dengan bayi disertai penjelasan dr. Purnamawati S. Pujiarto, Sp.A(K).
1.Oatmeal/bubur gandum untuk bayi
Bubur gandum/oatmeal merupakan sumber karbohidrat. Makanan yang mengandung serat, fitokemikal, vitamin, mineral, protein dan juga rendah lemak ini baik untuk kesehatan, termasuk kesehatan bayi. Kandungan seratnya baik untuk pencernaan karena mencegah konstipasi/sembelit dan sifat seratnya yang larut dalam air akan menurunkan kadar kolesterol, serta mampu "mengatur" penyerapan karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes. Bahkan oatmeal mengandung substansi untuk mencegah kanker. Oatmeal juga membuat lambung terasa penuh untuk jangka waktu cukup panjang.
Bayi bisa diberikan oatmeal sejak berusia 7 bulan. Rebus serpihan gandumnya sebentar dengan sedikit air hingga lembut. Bubur gandum untuk bayi bisa disajikan plain (apa adanya) atau dicampur dengan susu atau buah, bisa juga dibuat kue camilan. Namun, gandum yang merupakan bahan oatmeal mengandung gluten yang pada sebagian bayi dapat memicu alergi.
2. Mi, kentang, pasta, umbi-umbian
Makanan bayi tak harus berupa nasi tim saja. Bisa dimulai pemberiannya pada usia 6 atau 7 bulanan (saat dimulainya pemberian MPASI). Sumber karbohidrat lain seperti mi beras dan terigu, kentang, ubi, jagung, roti gandum, atau pasta boleh saja diberikan. Namun dalam pengolahannya hindari bumbu yang berlebihan terutama bumbu yang berasal dari kemasan mi instan (lihat Aturan Pemberian Bumbu).
3. Daging ayam
Manakah yang lebih baik, daging ayam kampung atau ayam negeri? Sebenarnya baik daging ayam kampung maupun ayam negeri sama baiknya, selama ayam itu sehat. Ada anggapan ayam kampung lebih baik daripada ayam negeri karena hidup ayam kampung relatif lebih alamiah ketimbang ayam negeri yang banyak diberi suntikan hormon, vaksin dan lainnya.
Perlu dicermati, sebagian besar sapi, ayam, dan binatang peliharaan lain juga diternakkan dalam kondisi "factory-like" atau dalam jumlah besar dan secara rutin diberi antibiotik dosis rendah melalui makanan atau air minumannya. Di Amerika Serikat diperkirakan 70% antibiotik dipergunakan untuk hewan ternak. Hal ini potensial menyuburkan kuman yang resisten terhadap antibiotik. Sebagian bakterinya ini bisa menyebar melalui daging yang dimasak tidak sampai matang.
Residu bahan-bahan kimia pada daging ternak terkonsentrasi pada lemak dan kulit. Untuk memperkecil risiko dampak buruknya, buang lemak dan kulit dari daging ternak sebelum memasaknya.
4. Ikan air tawar atau ikan laut?
Selain tinggi protein, ikan memiliki kandungan lemak tak jenuh yang sangat bermanfaat bagi pembentukan otak bayi. Ikanbaik ikan air tawar maupun ikan laut seperti tuna, tengiri, makarel, dan kakap besardapat diberikan kepada bayi usia 9 bulan ke atas. Pengolahannya bisa ditim, dipanggang, ditumis, atau dipepes. Cara pengolahan seperti ini relatif paling "aman" karena nilai gizi ikan hanya akan berkurang sedikit. Sementara cara pengolahan ikan dengan direbus atau digoreng berisiko menghilangkan mineral-mineral yang terkandung pada ikan karena larut dalam air atau minyak yang digunakan.
5. Telur ayam
Telur merupakan makanan kaya protein. Namun, pemberian telur kepada bayi terutama bagian putihnya, sering memicu alergi. Jadi kalaupun ingin menyajikan menu telur berikan kuning telurnya saja, itu pun setelah bayi usia 7 bulan. Sementara putih telur umumnya direkomendasi baru setelah usia bayi di atas 9 bulan.
Telur bisa disajikan dalam bentuk sup (telur dikocok lalu dimasukkan ke dalam air rebusan sup ayam atau sup lainnya). Atau rebuslah telur, lalu kuningnya dijadikan campuran tumis sayuran. Puding bayi pun dapat diperkaya kandungan gizinya dengan penambahan susu dan kuning telur.
6. Buah
Buah yang paling sering diberikan kepada bayi di awal pemberian MPASI adalah pisang. Namun, bukan berarti pisang adalah buah terbaik. Kebiasaan ini semata-mata terbentuk karena meniru begitu saja apa yang dilakukan kebanyakan orangtua dulu. Padahal banyak alternatif buah yang dapat diberikan, seperti pepaya, pir, apel, melon, semangka, mangga, avokad, dan jeruk. Sampai usia 7 bulan sebaiknya buah, kecuali avokad, diberikan setelah dikukus sebentar atau direbus dengan sedikit air, lalu dilumatkan menjadi seperti saus dengan atau tanpa susu.
7. Keju
Keju merupakan olahan dari susu dan termasuk dairy product yang dapat diberikan kepada bayi mulai usia 7 atau 8 bulan. Kandungannya tidak berbeda jauh dari susu ternak, yakni protein, lemak, vitamin, dan mineral. Olahan keju bisa dicampurkan ke dalam porsi makanan bayi bisa dengan cara diparut. Baik untuk menambahkan rasa gurih yang bermanfaat pada makanan bayi. Gunakan secukupnya atau kira-kira seukuran dadu dengan panjang, lebar, dan tinggi 1/2 ukuran kartu domino.
8. Madu
Beberapa zat yang terkandung dalam madu adalah fruktosa (gula buah), protein, vitamin, dan mineral. Soal boleh tidaknya pemberian madu pada bayi masih memunculkan kontroversi. Penelitian modern menemukan, madu asli (yang diambil langsung dari sarang lebah tanpa diolah lagi) ternyata mengandung kuman clostridium botulinum yang dibawa oleh kaki-kaki tawon. Spora dari clostridium botulinum ini bisa hidup dalam tubuh bayi dan menyebabkan infantile botulism dengan gejala panas, kembung, dan kejang. Penyakit ini amat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Itulah mengapa, terutama madu asli (yang masih mengandung lilin) amat tidak disarankan bagi bayi.
Untuk amannya, jangan memberikan madu sampai anak berusia 2 tahun. Tanpa madu pun bayi tak akan merugi. Bayi justru bisa merugi kalau diberi madu karena bisa menimbulkan keracunan botulism.
9. Yoghurt
Selain dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu tergantung pada kekentalan produk yang diinginkan. Yoghurt boleh diberikan sejak bayi berusia 7 atau 8 bulan. Itu pun yoghurt yang memang dibuat khusus agar dapat dikonsumsi bayi, bukan sembarang yoghurt. Banyaknya sekitar 25 ml per hari. Setelah berusia setahun barulah anak dapat mengonsumsi semua jenis yoghurt dan menikmati manfaatnya sebagai sumber protein, kalsium, fosfor, dan lemak.
Yoghurt sebenarnya tidak berbeda jauh dengan susu karena pada dasarnya yoghurt adalah susu yang difermentasi dengan memasukkan bakteri lactobacillus, yaitu bakteri baik yang ada di saluran cerna dan ASI. Penambahan ini membuat asam dan laktosa (gula susu) terurai dan tekstur susu pun berubah jadi menggumpal.
Untuk konsumsi bayi, pilih yoghurt murni (tanpa penambahan rasa apa pun termasuk rasa buah). Kemudian campurkan dengan buah asli seperti mangga, pisang, stroberi, kiwi, melon, avokad atau pepaya yang dihaluskan (dilumat atau diblender).
Konsumsi yoghurt juga baik dilakukan di saat bayi mengalami diare serta membantu bayi yang menderita intoleransi terhadap laktosa. Laktosa susu pada yoghurt yang sudah dipecah oleh bakteri baik melalui proses fermentasi jadi mudah diserap pencernaan. Itulah mengapa yoghurt amat disarankan sebagai pengganti susu bagi anak yang tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. Dengan minum yoghurt, anak terhindar dari diare akibat intoleransi laktosa. Selain itu, mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaannya.
10. Es krim
Es krim boleh diberikan untuk bayi di atas 6 bulan sebagai camilan karena kandungan gizinya sama dengan susu. Rasa yang dipilih boleh apa saja; vanila, cokelat, stroberi dan lainnya tergantung pada selera bayi. Orangtua juga bisa membuat es krim sendiri dengan bahan bubur kacang hijau dicampur susu dan diblender kemudian dibekukan dan diblender lagi. Bayi juga menyukai fruit milk shake dari buah dengan es krim vanila dan susu yang diblender.
11. Aneka makanan botol siap saji
Kandungan gizi produk makanan bayi siap saji (umumnya produk impor dan dikemas dalam botol kecil-kecil) sudah diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan gizi bayi. Boleh saja diberikan kepada bayi dalam keadaan "emergensi" (umpamanya saat bepergian). Untuk sehari-hari, buatlah makanan rumah dari bahan lokal. Selain lebih murah, juga lebih mudah, sehat, dan segar.
ATURAN PEMBERIAN BUMBU
Masakan tim untuk bayi usia 9 bulan ke atas sudah boleh diberi bumbu masak alami. Contoh bumbu alami adalah bawang bombai, bawang merah, bawang putih, bawang daun, seledri, salam, serai, daun jeruk, kemangi, lengkuas, kunyit, kencur, dan lainnya. Namun, garam sebaiknya tidak diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun karena bisa memperberat kerja ginjalnya. Lagi pula kebutuhan natrium yang terkandung dalam garam sudah tercukupi lewat makanan. Lada, sebaiknya tidak diberikan dulu karena rasanya yang pedas. Pemberian gula pun harus hati-hati karena bila terlalu banyak bisa mengganggu pencernaan bayi (mencret) atau pada anak yang sudah punya gigi akan mempermudah kemungkinan kerusakan gigi. Jadi, perlu diketahui, sebetulnya pemberian gula dan garam tidak menambah kandungan nutrisi dalam makanan. Malah akan membuat anak jadi terbiasa dengan makanan manis atau asin di kemudian hari yang merupakan kebiasaan kurang sehat.
Hindari pula bumbu masak artifisial seperti vetsin atau penyedap rasa lain yang umumnya mengandung monosodium glutamat (MSG), zat pengawet, maupun pewarna karena tak bermanfaat, bahkan dapat merugikan kesehatan bayi.
Dedeh Kurniasih. Foto: Iman Dok. nakita

Friday 18 January 2008

Apakah baby walkers berguna atau merugikan

Penulis: Diana Mettadewi Jong
Baby walkers mobile masih populer di masyarakat kita. Banyak dari orangtua yang berpendapat bahwa dengan menempatkan bayi di baby walkers, dapat merangsang kemampuan berjalan.Apakah benar pendapat itu? Kegunaan baby walkers sampai sekarang masih kontroversial. Beberapa penelitian menunjukkan baby walkers tidak mempengaruhi awitan berjalan pada bayi. Penelitian lain melaporkan awitan duduk, merangkak, dan berjalan pada bayi-bayi yang menggunakan baby walkers lebih lambat dibandingkan dengan kontrol yang tidak menggunakan baby walkers.Apakah baby walkers aman?American Academy of Pediatrics (AAP) melarang penggunaan baby walkers di USA, dengan adanya fakta:* Baby walkers menyebabkan lebih dari 14.000 kasus perawatan anak di rumah sakit.* 34 anak meninggal sejak tahun 1973 akibat baby walkers. Dari data statistik yang dilaporkan AAP, banyak bayi yang mengalami kecelakaan ketika menggunakan baby walkers, seperti jatuh dari tangga, jari terjepit, luka bakar, keracunan, dan tenggelam. Baby walkers bukan penyebab langsung banyak kecelakaan yang terjadi. Dengan adanya baby walkers, bayi menjadi lebih mobile, yang dapat mengakibatkan kecelakaan bila tidak diawasi. Misalnya, dengan baby walkers, bayi anda dapat mencapai tangga, cerek air panas, kompor, kolam renang dan lain-lain.Bila bayi anda menggunakan baby walker, beberapa saran dapat dipakai, seperti:
Pastikan rumah anda aman dari kecelakaan bagi bayi anda.
Jauhkan baby walker dari tangga, kolam renang, dapur atau bagian rumah lain yang tidak aman dari kecelakaan bagi bayi.
Awasi selalu bayi anda saat menggunakan baby walker.
Gunakan baby walkers yang memenuhi standard keamanan, seperti ukuran yang lebih luas sehingga tidak dapat melewati pintu, mekanisme rem yang menyebabkan baby walkers berhenti bila salah satu roda tidak menyentuh lantai, misalnya pada saat meluncur dari tangga.
Walaupun saran di atas mungkin dapat dipakai, sebaiknya saran menghindari penggunaan baby walkers lebih diperhitungkan karena risiko terjadinya kecelakaan lebih besar dibandingkan dengan keuntungannya.

Makanan yang baik untuk memudahkan anak anda

Penulis: Rini Sekartini
Makanan yang lembut/halus lebih mudah ditelan daripada makanan yang kasar
Bila diberi bubur, lebih baik bubur kental karena lebih mudah ditelan daripada bubur encer/cair.
Bila anda ingin melatih anak anda mengunyah, berikan makanan keras seperti biskuit atau roti bakar. Sumber: Yayasan Surya Kanti

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi

Penulis: Rulina Suradi
Bayi sering menangisMenangis merupakan cara bayi berkomunikasi sehingga apabila bayi menangis perlu dicari sebabnya. Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama karena ia akan menjadi lelah sehingga kemampuan menghisapnya berkurang. Selain itu ibu juga menjadi kesal sehingga dapat mengganggu proses laktasi. Bayi menangis belum tentu karena lapar atau haus, bisa saja ia takut, kesepian, bosan, basah, kotor atau sakit atau ada rasa yang tidak enak pada ASI yang disebabkan oleh makanan ibu atau obat yang diminum ibu. Yang tidak dapat diterangkan oleh sebab di atas adalah yang kita sebut kolik. Bayi akan menangis terus menerus pada waktu-waktu tertentu dan sangat sukar untuk menenteramkannya. Tetapi dapat diusahakan dengan menggendongnya dan dengan memberikan sedikit tekanan pada perutnya. Tidak ada gangguan pertumbuhan pada bayi dengan kolik biasanya akan hilang sendiri setelah 3 bulan.Bayi kembarSebagian ibu menganggap apabila ia melahirkan bayi kembar maka pasti ASInya tidak dapat memenuhi kebutuhan kedua bayinya. Ibu sudah akan memberikan tambahan kepada kedua bayinya tanpa mencoba dahulu. Hal ini tidak benar. Produksi ASI sesuai dengan rangsangan yang diberikan sehingga dua bayi akan merangsang lebih sering/banyak sehingga produksi ASI juga lebih banyak. Setiap bayi harus disusukan pada payudara secara bergantian. Alasannya adalah agar memberikan variasi pada bayi (tidak menetap pada satu sisi terus menerus), juga oleh karena kemampuan menghisap masing-masing bayi berbeda, sehingga rangsangan pada kedua puting sama. Menyusukan kedua bayi dapat bersamasama atau bergantian. Kalau menyusui bergantian sebaiknya dimulai dengan yang lebih kecil dahulu.Bayi prematur atau Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperah dan diberikan pada bayi dengan sonde lambung atau pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau selang kecil yang menempel pada puting.
Bayi dengan berat lahir di atas 1800 gram dengan masa kehamilan >34 minggu dapat langsung diajarkan menyusu dari ibu.
Bayi dengan berat lahir antara 1500-1800 gram dengan masa kehamilan 32-34 minggu dapat dicoba menyusu tetapi kebutuhannyaperlu ditambahkan secara pemberian dengan cangkir/sendok.
Bayi dengan berat lahir antara 1250-1500 gram dengan masa kehamilan 30-32 minggu perlu diberi makanan melalui pipa nasogastrik.
Bayi dengan berat lahir <1250 gram dengan masa kehamilan <30 minggu diberi cairan IV selama 24-48 jam dilanjutkan dengan ASI perah yang diberikan melalui pipa nasogastrik. Bayi sumbingBila celah hanya terdapat pada bibir atau langitlangit lunak saja biasanya dengan posisi tertentu bayi dapat disusukan. Cara menyusu yang dianjurkan adalah:
Posisi bayi duduk
Ibu jari dapat dipakai sebagai penyumbat celah bibir bayi.
Namun bila celahnya luas dan meliputi bibir, gusi dan langit-langit keras perlu dibuatkan protese yang akan menutup celah itu supaya bayi bisa minum tanpa tersedak. Bayi diberikan ASI perah dengan pipet, cangkir atau sendok dalam posisi agak tegak.Bayi dengan frenulum pendekPada keadaan seperti ini jaringan ikat antara lidah dan dasar mulut (frenulum) pendek dan tebal serta kaku sehingga membatasi gerak lidah. Dengan demikian bayi akan sukar melaksanakan proses menyusu dengan baik karena lidah tidak dapat dijulurkan untuk menangkap areola mama. Pada beberapa keadaan frenulum perlu digunting, suatu operasi kecil yang tidak memerlukan narkose. Perdarahan sangat kecil dan luka lekas sembuh.Bayi kuningTerdapat dua situasi pada ikterus yang dihubungkan dengan pemberian ASI. Yang sering terjadi adalah ikterus yang timbul dini dan disebabkan oleh karena ASI pada hari-hari pertama masih sedikit dan pengeluaran feses sedikit sehingga meningkatkan sirkulasi enterohepatik. Menyusui dini sangat penting agar bayi mendapat kolostrum yang sifatnya adalah purgatif. Ibu disuruh menyusui lebih sering sehingga ASI lebih banyak dan pengeluaran feses lebih lancar. Yang agak jarang adalah ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama. Ikterus ini disebabkan oleh karena ada zat yang terdapat pada sebagian ibu yang menghambat fungsi enzim glukoronide transferase. Walaupun belum pernah dilaporkan sebagai penyebab kernikterus sebaiknya bila bilirubin mencapai kadar yang mengkhawatirkan, bayi dirawat untuk mendapat terapi sinar dan untuk sementara pemberian ASI dihentikan. ASI tetap dikeluarkan agar tidak terhenti produksi, oleh karena pemberian ASI harus dilanjutkan kembali setelah kadar bilirubin menurun (biasanya paling lama 2x24 jam) sambil dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan ikterus yang lain.Bayi dengan diarePerlu diketahui bahwa pola defekasi pada bayi yang mendapat kolostrum adalah sering dan cair, sehingga perlu dibedakan dengan diare. Apabila bayi benar mengalami diare maka tidak ada alasan sama sekali untuk menghentikan ASI, justru ASI mempunyai manfaat untuk diare:
ASI dapat digunakan untuk rehidrasi.
ASI mengandung zat gizi untuk memenuhi kecukupan gizi selama diare.
ASI mengandung zat kekebalan terhadap kuman penyebab diare.
ASI mengandung zat untuk pertumbuhan sel mukosa usus yang rusak oleh diare.
Diare lebih ringan dan lama diare lebih pendek pada bayi yang mendapat ASI.
Bayi yang memerlukan perawatanBila bayi sakit dan memerlukan perawatan padahal bayi masih menyusu pada ibu, sebaiknya bila ada fasilitas ibu ikut dirawat agar pemberian ASI tetap dapat dilanjutkan. Seandainya hal ini tidak memungkinkan maka ibu dianjurkan memerah ASI setiap 3 jam dan disimpan di dalam lemari es untukkemudian sehari sekali diantar ke rumah sakit di dalam termos es. Perlu diberikan tanda pada botol penampung ASI, jam berapa ASI diperah agar yang lebih dahulu diperah dapat diberikan terlebih dahulu.

Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar

Kegagalan Menyusui Disebabkan Salah Posisi dan Melekatkan Bayi Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi. Puting ibu menjadi lecet sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu. Langkah menyusui yang benar
Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
Posisikan bayi dengan benar
Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
Mulut bayi berada di depan puting ibu.
Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
Cek apakah perlekatan sudah benar
Dagu menempel ke payudara ibu.
Mulut terbuka lebar.
Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
Bibir bayi terlipat keluar.
Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
Ibu tidak kesakitan.
Bayi tenang.
Insya Allah kalau posisi dan perlekatan sudah benar produksi ASI tetap banyak.Prof. Dr. Rulina Suradi, Sp.A(K), IBCLCStaf Divisi PerinatologiDepartemen IKA FKUI-RSCM, Jakarta

Monday 14 January 2008

bagaimana nasib Negeriku????



Sobat..mungkin rekan-rekan yang lahir di tahun 70-an kebawah,akan pernah mendengarkan gending jawa yang diputar di RRI,setiap selesai berita,dengan kalimat "murah sandang pangan,seger kuwarasan..."saat itu saya pribadi masih ingat betul betapa damai,negeri Indonesia saat itu tanpa gunjangan apapun,saya masih ingat di tahun 80-an disaat usia saya masih 9 th-an,saya sangat senang berlari kesana kemari dengan hembusan angin sepoi-sepoi dimana kami bermain bersama teman2 berlari kesana kemari(tidak seperti sekarang,permainan hanya didalam rumah,komputer atau nitendo),kadang dari tape tetangga terdengar lagu koes plus diputar dengan lagunya Bukan lautan hanya kolam susu,kail dan jala cukup menghidupimu,lagu itu mengambarkan betapa kaya dan makmurnya negeri kita,Tapi sekarang kenyataannya???mungkin bila lagu gending jawa itu di Putar(murah Sandang Pangan,seger kuwarasan...)bisa-bisa banyak orang demo kekantor RRI memprotes lagu itu,atau setidak-tidaknya pendengar ada yang membanting radionya sebagai pelampiasan kejengkelan dengan kalimat gending tersebut sebab kenyataannya sekarang harga minyak tanah melambung tinggi,harga Gula Pasir perkilonya bisa mencapai 6000 Rp dan masih banyak lagi harga barang pokok yang melangit,belum lagi aksi buruh yang menuntut penolakan revisi UU Perburuhan no 3 th 2003 yang isinya hanya merugikan pihak buruh..dan buuuaaanyyak permasalahan lain yang harus dihadapi negeri tercinta ini..Saat ini Ibu Pertiwi sedang menangis,dan saat ini saya pribadi hanya bisa berdoa,TUHAN,KUKEMBALIKAN NEGERI INI KEPADAMU.PULIHKANLAH NEGERI KAMI ,bagaimana Sobat???hanya ditangan kitalah nasib negeri ini bisa kembali seperti sedia kala .Bagaimana nasib yang akan datang negeri kita tercinta ini????wallauhuallam..mungkinkkah ini suatu tanda akhir zaman sudah dekat???Hanya Tuhan yang Tahu.

Note: Tulisan ini pernah di tulis dalam http://www.tkikorea.com/ tertanggal:2006/4/5

Support seorang Ayahanda..


Kisah ini aku mulai disaat aku telah menginjak dewasa,Ayahandaku adalah seorang figur yang sangat aku hormati dan aku kagumi.Dia adalah seorang sosok yang sangat sederhana, tetapi mempunyai kharisma yang luar biasa dimata kami putri2nya.Karir nya sangat pesat melambung,tetapi tidak membuat ayahandaku berubah atas kepribadiannya yang sangat sederhana.Walaupun disaat itu berada diatas kedudukan jabatan tinggi tetapi tetap mengajarkan filsafat hidup"Low profil" kepada putri-putrinya(berhubung kami bersaudara adalah cewek semua). Masih ingat dibenakku pesan beliau "Kita boleh bangga pada ayah,tetapi tidak boleh bangga akan kedudukan ayah.harus kita tanamkakn prinsip "Inilah dadaku bukan ayahku".!Jadi kita hidup dimana berada akan menjadi sosok yang tidak sombong,tidak pernah membaggakan kedudukan orang tua,Kedudukan seseorang adalah kebetulan saja,dan hanya sementara sifatnya jadi tidak usah dibangga-banggakan!itulah yang selalu ditanamkan dihati kami.Dan ayahandaku adalah orang yang sangat mementingkan pendidikan, Beliau pernah bilang."Ayah tidak bisa memberikan kalian Harta warisan yang berubah harta benda yang melimpah,tetapi ayah menyekolahkan kalian ini sampai perguruan tinggi dan berhasil ,dan mengantongi ijazah,inilah warisan ayah, ini sebagai pancing untuk kehidupan kalian kelak.Dan ayahandaku selalu memberi support disaat aku mencoba hidup merantau ke luar negeri, walaupun sebenarnya ayah tidak tega melepaskkannku pergi merantau,tetapi dalam hatiku aku harus mencoba.Ini pengalaman hidupku,disaat aku merasakan kesengsaraan hidup diperantauan,Beliau bilang.."Hiduplah seperti seorang gatot kaca(tokoh dalam dunia pewayangan) disaat dia lahir harus dilempar ke kawah condrodimuko yang luar biasa panasnya,tetapi dewa punya maksud lain,agar kelak seorang Gatot kaca akan sakti dan tahan banting dalam menghadapi musuh-musuhnya,jadi seperti inilah hidupmu saat ini,putriku.Kelak engkau akan sanggup mengahadapi kehidupan yang seperti apapun kerasnya. Inilah filasafat hidup yang luar biasa dari ayahandaku tercinta.Dan semua ini memang membawa warna lain dalam kehidupanku saat ini yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya.Kutulis semua ini bukan maksud apa,tetapi inilah ungkapan hati kecilku terhadap ayahku yang saat ini tengah merayakan Ultahnya yang hampir menginjak kepala 7."Selamat ulang tahun Ayahandaku,terima kasih semuanya,walaupun saat ini ananda tidak bisa berkumpul merayakakan bersama keluarga besar kita,semoga ini semua dapt mewakili kehadiran ananda.Sekali lagi Selamat ulang Tahun Ayahanda,semoga panjang umur,..Tuhan berilah kesempatan kami untuk selalu membahagiakan Orang tua kami.Aminpf': july 1937 july 2006 Sount korea.july 2006


Note:tulisan ini pernah saya tulisan di http://www.tkikorea.com/ tertanggal 2006/7/22

Mengenal Azas Kewarganegaraan di Korea selatan

Ada yang bertanya kepada saya tentang Kewarganegaraan Anaknya yang lahir di Korea, atas pernikahan sesama WNI di Korea. Juga kebetulan pas...