Monday 6 February 2012

Cap Go Meh ala Korea "Jeongwoldaebureum"정월대보름


Mungkin kita sudah banyak mengenal hari raya thiongha "Cap Go meh,
"Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum migran Tionghoa yang tinggal di luar Cina. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam).

Saat itu juga merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut.(full moon Festival)
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion.
Di Indonesia sendiri setiap daerah mempunyai cara tersendiri dalam merayakannya , walau pada intinya adalah sama.Seperti :
"Cap Go Meh di Singkawang"
Perayaan Lima belas  di Singkawang biasanya ditandai dengan arak-arakan para Tatung menuju vihara atau klenteng. Perayaan dipercaya sudah dilaksanakan turun temurun sejak 200 tahun yang lalu. Para tatung berasal dari berbagai vihara yang tersebar di seluruh Singkawang, oleh karena itu tak heran kalau Singkawang juga mendapat julukan kota seribu kuil. Dalam 1 vihara atau klenteng kadang terdiri lebih dari 1 orang Tatung. Pagi hari di hari ke 15 ini, para Tatung akan berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada Langit di altar yang sudah disiapkan. Perjalanan para Tatung di tandu dengan menggunakan tandu yang beralaskan pedang tajam atau paku tajam, sambil memamerkan kekebalan tubuhnya. Ada juga yang naik tangga pedang, biasanya terdiri dari 36 atau 72 pundak/tangga. Semakin bisa naik ke atas maka artinya semakin kuat juga ilmu Tatung tersebut..

"Cap Go Meh di Makassar"
Perayaan Cap go Meh di Makassar diadakan secara rutin setiap setahun sekali. Pada hari perayaan Cap Go Meh, daerah pecinaan kota Makassar akan ditutup untuk kendaraan sejak pukul 10.00 WITA pagi, namun prosesi perarakan Cap Go Meh atau yang biasa disebut Karnival Budaya Nusantara akan
dimulai pukul 14.00 WITA dengan dilepaskannya puluhan ekor burung oleh Walikota Makassar.

Perarakan Cap Go Meh diawali dengan rombongan Bhineka Tunggal Ika yang antara lain terdiri atas berbagai tokoh agama dan masyarakat serta juga diikuti oleh para Dara dan Daeng Makassar, lalu Kelenteng Kwang Kong, masyarakat Kajang dari Bulukumba, Vihara Dharma Loka, kelompok adat Aluk Tudolo dari Tana Toraja, Kelenteng Xian Ma, kelompok adat Kabupaten Bone, Kelenteng Pan Ku Ong dari Galesong Kabupaten Takalar, Vihara Dharma Agung, Komunitas Bissu dari Segeri, Kabupaten Pangkep, Mapanbumi, Kelompok Adat Mappasili Pallawa serta Vihara Girinaga. Di barisan terakhir ditutup oleh Yayasan Budha Tzu Chi yang antara lain membersihkan sampah yang memenuhi sepanjang jalan yang dilalui rombongan prosesi tersebut. Hampir setiap klenteng mengarak dewa dan dewi. Seperti Klenteng Kwan Kong yang mengarak Dewa Kwan Kong sebagai dewa perang dan Dewi Kwan Im sebagai pembawa cinta kasih. Vihara Dharma Loka mengarak Dewa Cho Sua Kong atau dewa pengobatan, dan Klenteng Xian Ma yang membawa Dewi Xian Ma. Karnival ini berakhir sekitar pukul 16.30 WITA.

Bagaimana dengan di Korea Sendiri, adakah perayaan Cap Go Meh seperti ini?
jawabnya ada, perayaan Cap Go meh sendiri di Korea di sebut dengan 정월대보름(baca: Daeboreum)
yuk, kita mengenal lebih lanjut apa itu  Cap go Meh Ala korea atau yang di sebut Daeboreum ini.


Daeboreum atau Jeongwol Daeboreum adalah perayaan bulan purnama pertama setelah tahun baru kalender lunar. Sama halnya dengan Festival Lampion, perayaan ini jatuh pada hari ke-15 bulan pertama kalender Tionghoa.(jatuh pada hari ini tgl 6 februari 2012) Dalam bahasa Korea, jeongwol berarti "bulan pertama", dae berarti "besar", sedangkan boreum berarti "bulan purnama".

Perayaan ini dimaksudkan untuk menghalau nasib buruk dan arwah jahat. Hidangan yang dimakan dalam perayaan Daeboreum dimaksudkan agar orang tetap beruntung dan sehat sepanjang tahun.  Daeboreum dirayakan besar-besaran dalam bentuk Festival Api Jeongwol Daeboreum

Makanan
Makanan pagi di hari Daeboreum adalah 오곡밥/ ogokbap berupa nasi dari 5 jenis palawija (beras, millet, sorgum, kacang, dan kacang azuki). Ogokbap juga dibagi-bagikan kepada tetangga karena memakannya bersama tiga keluarga lain bisa membawa keberuntungan sepanjang tahun

Setelah sarapan, ogokbap bersama sayur-sayuran liar diberikan kepada hewan ternak. Bila hewan ternak memilih untuk memakan ogokbap, maka ternak pada tahun itu diramal akan gemuk-gemuk. Sebaliknya, bila sapi memakan sayur-sayuran lebih dulu, maka sapi tahun itu dikuatirkan menjadi kurus. Makanan istimewa lainnya untuk Daeboreum adalah yaksik(wajik dalam kue di Indonesia) yang dibuat dari ketan, kastanya, madu, kacang pinus, saus, dan minyak wijen (Catatan : karana saat ini kehidupan di Korea sangat modern dengan banyaknya  Penduduk yang tinggal di Kota dan di Perumahan Apartemen, hal ini jarang dan hampir tidak ada dan tidak di laksanakan,tetapi  hal ini masih di lakukan  penduduk yang tinggal di Desa-desa yang masih sangat mempercayai kepercayaan ini.)
Tradisi :
Setelah makan pagi dengan ogokbap, orang melakukan tradisi bureom, yakni memecahkan kulit berbagai jenis kacang, seperti kacang kulit, kastanya, dan kacang pinus. Tradisi memakan kacang berkulit keras dimaksudkan untuk menghalau berbagai penyakit kulit (buseureum), membuat gigi kuat, dan sehat sepanjang tahun. Hantu dan arwah jahat kabarnya takut dengan suara keras kulit kacang yang pecah.

Kegiatan di alam terbuka berupa tradisi mendaki gunung untuk melihat bulan purnama yang disebut dalmaji. Orang yang pertama kali melihat bulan purnama dipercaya beruntung setahun penuh. Di pedesaan, anak-anak melakukan permainan yang disebut jwibulnori. Serpihan kayu kering dimasukkan ke dalam kaleng kecil yang diberi kawat panjang. Api dinyalakan dan kaleng diputar-putar oleh pembawanya. Api yang berjatuhan membakar sawah dan ladang dipercaya bisa mengusir tikus dan hama tanaman.
Inilah segelintir kisah kebudayaan dan kepercayaan yang tidak bisa di pisah dipisahkan. Yang kadang seseorang yang tidak mempercayainya terasa aneh dan unik, tetapi dengan keunikannya itu, marilah kita jadikan warna dalam pelangi kehidupan yang harmonis.Salam. Dari negeri Ginseng Korea Selatan, 6 februari 201




Mengenal Azas Kewarganegaraan di Korea selatan

Ada yang bertanya kepada saya tentang Kewarganegaraan Anaknya yang lahir di Korea, atas pernikahan sesama WNI di Korea. Juga kebetulan pas...