Wednesday, 30 January 2008

Imunisasi IPD, Apa Manfaatnya?

Written by IKA ASRIYANI
Thursday, 05 July 2007
IPD (Invasive Pneumoccocal Disease), merupakan sekelompok penyakit ganas yang disebabkan kuman Streptococcus pneumoniae (pneumokokus). “Dari 90 tipe kuman pneumokokus, ada 10 tipe yang ganas dan menyerang anak-anak,” kata Dr. Alan Roland Tumbelaka, Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dalam acara media edukasi bertema Cegah Penyakit Pneumokokus, Pembunuh Utama Bayi dan Balita yang diadakan bulan Februari 2007 lalu.
Penyakit apa saja yang disebabkannya?
Kuman pneumokokus menyerang organ-organ vital di dalam tubuh, seperti:
Dalam otak, sehingga menyebabkan radang selaput otak (meningitis).
Paru-paru, sehingga menyebabkan radang paru (pneumonia).
Aliran darah, sehingga menyebabkan infeksi darah (sepsis) dan kegagalan seluruh organ tubuh.
Telinga bagian tengah sehingga menyebabkan radang telinga bagian tengah (otitis media akut).
Apa Bedanya Dengan HiB?
Mengingat HiB juga menyebabkan meningitis dan pneumonia, lalu apa beda IPD dan HiB? “Yang beda adalah kumannya,” kata Dr. Alan. “Hib disebabkan oleh kuman Haemophilus Influensa B - yang mana tidak ada hubungannya sama sekali dengan flu - sementara IPD disebabkan oleh kuman pneumokokus. Jadi meski si kecil Anda sudah mendapatkan imunisasi Hib, risiko terkena meningitis dan radang paru masih bisa terjadi bila ia belum mendapatkan vaksin IPD. Meningitis yang disebabkan pneumokokus, lebih ‘jahat’ daripada yang disebabkan oleh Hib.”
Apa Gejalanya?
Meningitis pada bayi, gejalanya: Demam, rewel/gelisah, susah makan, terus-menerus menangis, lemah, intensitas interaksi berkurang. Pada balita, gejalanya: Demam, kejang tengkuk, sakit kepala, mual, bingung/disorientasi.
Pneumonia, tidak terlihat tandanya pada bayi. Pada balita, mungkin tidak tampak gejala gangguan pada pernapasan. Dalam banyak kasus, hanya muncul dalam bentuk demam atau napas yang cepat. Gejala dapat termasuk batuk, lelah/tidak enak badan, demam, sakit di dada, menggigil, sesak napas, sakit di perut dengan atau tanpa muntah.
Sepsis, bisa diketahui jika kulit anak Anda terasa dingin, lembap, nadi berdetak lemah, kecepatan denyut jantung tidak normal, pernapasan sangat cepat, hipotensi, oliguria, perubahan status mental.
Bacteremia, gejalanya sangat bervariasi, termasuk: Menggigil, panas, rewel, kemerahan pada kulit dan bintik merah, kulit terasa panas atau seperti terbakar.
Bagaimana cara kuman ini menyebar?
Kuman ini dapat berpindah secara mudah melalui udara dan percikan ludah, terutama di kondisi keramaian seperti hunian yang padat dan tempat penitipan anak (TPA) atau playgroup. Saat pergantian cuaca dan musim hujan kuman ini juga menyebar dengan cepat. Kuman yang sudah masuk ke dalam darah akan membuat kondisi semakin berbahaya.
Apakah imunisasi IPD aman bagi bayi dan anak-anak?
Vaksin anti kuman Streptococcus pneumoniae disebut Pneumococcal 7 valent conjugated vaccine (PCV7), yang memberikan solusi dalam pencegahan penyakit akibat kuman pneumokokus. Vaksin ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk zat anti (antibodi) yang berfungsi mengenali dan sekaligus membunuh kuman pneumokokus.
Pada studi klinis, reaksi umum dari imunisasi IPD yang paling banyak dilaporkan adalah demam ringan (>38 derajat Celcius), rewel, mengantuk (drowsiness), tidak bisa tidur, berkurangnya nafsu makan, muntah, diare dan kemerahan (rash) pada kulit. Reaksi ini umum ditimbulkan oleh semua jenis vaksin. Dokter sangat menganjurkan agar setelah melakukan imunisasi (apapun), Anda tidak langsung pulang dan menunggu 15 menit untuk mengetahui apakah ada reaksi vaksin.
Berapa kali imunisasi dIberikan?
Jadwal pemberian vaksin IPD dilakukan 4 kali: Pada usia 2, 4, 6 bulan dan antara usia 12-15 bulan dengan kondisi yang telah dikonsultasikan dengan dokter anak. Jika Anda terlambat melakukan imunisasi, Anda tak perlu mengulangnya dari awal dan bisa langsung melanjutkannya. Seperti kata pepatah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

Mengenal Azas Kewarganegaraan di Korea selatan

Ada yang bertanya kepada saya tentang Kewarganegaraan Anaknya yang lahir di Korea, atas pernikahan sesama WNI di Korea. Juga kebetulan pas...