Saturday, 12 January 2008

Nina Bobok..., Oooo ...


Banyak manfaat yang bisa dipetik bila si kecil tidur. Di antaranya adalah, merangsang tumbuh kembang otaknya. Tapi, bagaimana kalau ia kecil kurang tidur?Tidur adalah aktivitas yang dilakukan oleh semua makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Dan, dari bayi sampai manula, aktivitas yang satu ini memang tidak pernah absen dalam kehidupan kita. Apa sih untungnya tidur?Tidur nyenyak = otak optimalUrusan tidur ini sebenarnya banyak juga diulas oleh para ahli. Dan ternyata, tidur memberi efek yang amat positif bagi perkembangan si kecil. Yang paling penting, tidur merupakan salah satu rangsang bagi tumbuh kembang otak. Bahkan, aktivitas yang satu ini jadi ‘pintu’ dari tumbuh kembang otak anak selanjutnya agar cerdas, berakal, dan berpikiran jernih. Kok bisa?Memang, sekitar 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat anak tidur, khususnya awal tahap ke-3 dan ke-4 tidur (lihat boks “Inilah Berbagai Tahap Tidur”). Tingginya kadar hormon pertumbuhan ini erat hubungannya dengan kondisi fisik si kecil. Pasalnya, hormon ini punya tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga otak!Di samping itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Nah, proses pembaharuan sel ini akan berlangsung lebih cepat lagi ketika si kecil terlelap ketimbang saat bangun!Juga, meningkatnya aliran darah ke otak selama tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau tahap tidur aktif (lihat boks “Inilah Berbagai Tahap Tidur) berperan penting dalam kesehatan psikis dan aktivitas otak, sehingga memungkinkan optimalnya tumbuh kembang otak.Bahkan, menurut teori autostimulation, tingginya komponen tidur REM pada bayi menunjukkan stimulasi yang terjadi di otak juga berlangsung lebih maksimal. Stimulasi ini tentulah amat penting bagi pertumbuhan sistem susunan saraf pusat si kecil.Kalau si kecil kurang tidur...Pada anak-anak, apalagi bayi, kurang tidur punya dampak yang sangat merugikan pada pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Yang pasti, tidur punya andil dalam meningkatkan daya tahan tubuh si kecil terhadap infeksi. Jika tidurnya sampai terganggu, kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun. Kalau sudah begini, efektivitas sistem daya tahan tubuh anak juga ikut-ikutan menurun. Hasilnya? Si kecil gampang sakit, pertumbuhannya pun terganggu.Tidak cuma itu, kurang tidur juga punya dampak terhadap tumbuh kembang otak anak, terutama kemampuan berpikirnya. Bagaimana mampu berkonsentrasi penuh kalau tubuhnya lelah. Akibatnya, kualitas kemampuan berpikirnya jadi rendah. Ujung-ujungnya ya berurusan dengan kecerdasan anak juga. Jadi, kalau Anda ingin si kecil mampu merespons atau memecahkan hal-hal yang harus dia pikirkan dengan baik, kondisi tubuhnya musti prima.Selain itu, bayi yang kurang tidur bisa jadi rewel, cengeng, dan sulit diatur. Kalau sudah begini, Anda juga yang repot kan?Cari sebab, lalu atasiKalau si kecil kurang tidur, Anda harus cari tahu dulu biang keladinya. Berikut beberapa hal yang sering membuat si kecil melek terus:A . BatukBisa jadi, ini merupakan gejala dari penyakit yang dideritanya, seperti asma, alergi atau flu. Bagaimana bisa tidur nyenyak kalau sebentar-sebentar si kecil uhuk-uhuk ?Cara mengatasi: Gendong si kecil dan usahakan agar posisi kepala lebih tinggi dari kaki. Jangan lupa, beri minum agar tenggorokannya lebih nyaman.B. InfluensaPenyakit ini juga bikin si kecil susah tidur. Hidungnya meler terus atau tersumbat, sehingga ia jadi susah bernapas. Padahal, ia tidak dapat membersihkan hidungnya sendiri.Cara mengatasi: Jika bayi Anda berusia kurang dari 3 bulan, segera ke dokter anak. Kalau umurnya di atas 3 bulan, hubungi dokter jika influensa belum mereda setelah 5 hari. Untuk sementara waktu, Anda bisa menyedot ingusnya dengan alat penyedot ingus khusus untuk bayi ( nasal aspirator ) yang bisa diperoleh di apotik. Kalau hidungnya mampet , oleskan balsam khusus untuk anak-anak di dadanya. Setelah menghirup uap balsam tersebut, mampet bisa berkurang.C. OverstimulasiTerlalu banyak memberi stimulasi yang menyenangkan hatinya, seperti mengajak bermain terus, akan membuat bayi Anda semakin enggan tidur. Apalagi, kalau ini dilakukan dekat waktu tidurnya. Campuran antara rasa senang, lelah dan excited bisa membuat si kecil jadi susah memejamkan matanya.Cara mengatasi: Kalau bayi Anda mulai mengucek-ucek mata atau menarik-narik telinganya, ini berarti ia sudah mengantuk. Jadi, cepatlah bawa si kecil ke boksnya. Jika ia tidak mau tidur juga, coba gendong dan buailah. Putarkan musik lembut bila perlu.D. KolikBila bayi menangis terus, bisa jadi ia mengalami kolik. Kolik memang ditandai dengan tangisan berkepanjangan (lebih dari 3 jam sehari dan paling sedikit 4 hari dalam seminggu). Meski begitu, ada gejala lain yang biasa menyertai, seperti susah didiamkan ketika menangis, wajahnya agak kemerah-merahan, serta kakinya diangkat-angkat (ditekuk ke dadanya). Gangguan ini biasanya terjadi dalam 3 bulan pertama usia bayi.Cara mengatasi: Begitu menangis, gendong dan ayun-ayunkan si kecil. Agar ia jadi lebih tenang, nyanyikan atau putar lagu yang disenanginya. Atau, tengkurapkan saja bayi Anda di atas pangkuan sambil usap-usap punggungnya.E. Botol susunyaBanyak bayi yang tidak bisa memejamkan matanya kalau belum minum susu dari botol. Dan, “upacara” minum susu ini dilakukannya sambil tidur-tiduran. Cara ini sama sekali tidak dianjurkan! Bukan apa-apa. Bayi jadi tergantung pada botol susunya, serta enggan melepaskannya sebelum benar-benar terlelap. Padahal, membiasakan botol susu tetap berada di mulutnya sampai ia tertidur (dan Anda sering juga lupa melepaskannya!!) dapat menyebabkan kerusakan gigi.Cara mengatasi: Sedikit demi sedikit kurangi jumlah susu dalam botolnya. Pada awalnya, mungkin ia akan menangis. Tak mengapa! Jika Anda tetap konsisten dan tegas, lama kelamaan kebiasaan ini akan hilang sendiri.F. Menggoyang-goyangkan badan (rocking)Beberapa bayi menggoyang-goyangkannya badan menjelang tidur. Dan ternyata, kebiasaan ini membuatnya jadi cepat pulas. Malahan, kalau “ritual” ini tidak dilakukan, ia sulit menutup matanya. Umumnya, kebiasaan ini terjadi ketika usianya sekitar 6 bulan.Cara mengatasi: Tidak usah khawatir dan repot-repot menghentikan kebiasaan ini. Menggoyang-goyangkan tubuh ini bukan pertanda adanya masalah emosi atau perilakunya. Yang penting – dimanapun ia tidur, entah bersama Anda atau dalam boksnya – cegah jangan sampai tubuhnya membentur dinding atau pinggiran boks.G. Lapar dan basahKalau tidak cukup makan atau minum, bayi bisa saja terbangun. Begitu pula kalau ia mengompol. Bayi usia 6 bulan bisa mengompol sebanyak 5-6 kali dalam semalam.Cara mengatasi: Beri makanan dan minuman yang bisa melancarkan acara tidurnya, misalnya susu, satu jam menjelang tidur. Setelah tertidur, ia tidak akan kelaparan lagi, karena tidak ada energi yang keluar. Juga, segera ganti popoknya yang basah. Dengan begitu, kualitas tidur si kecil bisa meningkat.Lingkungan musti mendukungLingkungan punya peran penting dalam urusan tidur si kecil. Dan, tidur harus merupakan sesuatu yang menyenangkan anak. Kalau suasana lingkungan tidak nyaman, misalnya panas atau bising, bisa jadi si kecil ‘membenci’ kegiatan tidur.Agar bayi cepat tidur, Anda perlu menciptakan suasana yang mendorong keinginannya untuk tidur. Misalnya, bila waktu tidurnya sudah tiba, kenakan piyamanya dan ajak si kecil ke kamar tidurnya. Lalu, ciptakan kondisi yang mendukung, seperti meredupkan lampu kamar dan suhu kamar dibuat senyaman mungkin. Nah, selamat tidur sayang...

Mengenal Azas Kewarganegaraan di Korea selatan

Ada yang bertanya kepada saya tentang Kewarganegaraan Anaknya yang lahir di Korea, atas pernikahan sesama WNI di Korea. Juga kebetulan pas...